1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Upaya Obama Tangani Pencemaran Minyak Belum Berhasil

31 Mei 2010

Pencemaran minyak di Teluk Meksiko masih menjadi sorotan sejumlah media internasional. Tema lainnya adalah hasil pemilihan Ceko pekan lalu.

https://p.dw.com/p/Ne7F
Tenaga bantuan mencoba membersihkan kawasan pesisiran dari minyakFoto: AP

Harian berhaluan kiri Italia „La Republica“ memberi komentarnya terkait upaya Presiden Amerika Serikat Brack Obama menangani pencemaran minyak di Teluk Meksiko yang hingga kini belum menunjukkan keberhasilan. Harian itu menulis:

„Obama tiba-tiba berada di posisi pihak bersalah. Namun panik tentu bukan penasehat yang baik dan dendam politik ibaratnya seekor ikan hiu yang mencium darah. Hingga sekarang belum ada kejelasan, upaya apa yang seharusnya dilakukan Obama dalam menangani bencana pencemaran minyak di Teluk Meksiko. Dan, selama minyak masih menyembur dari dasar laut, Obama akan kehilangan suara pendukung. Dampak pencemaran minyak ini bagi Obama jauh lebih parah ketimbang dampak bencana angin topan Katrina bagi pendahulunya George W. Bush dulu. Demikian bunyi kepala berita media AS. Bush saat itu dikatakan tidak memiliki kompeten menanggulangi bencana Katrina. Sedangkan Obama, citranya semakin rusak akibat bencana minyak dan warga AS menyesalkan Obama berhasil menjadi presiden AS.“

Koran Perancis „Vosges Matin“ juga menulis komentarnya terkait bencana minyak di Teluk Meksiko. Koran itu menulis:

„Kegagalan disusul kegagalan. Awalnya semua mengira, dari teknik canggih dan dana besar yang dimiliki BP, perusahaan itu dapat menangani kebocoran minyak di dasar laut. Akan tetapi, setiap kali mencoba menghentikan aliran minyak yang keluar dari dasar laut, perusahaan itu selalu mengalami kegagalan. Sudah lima pekan minyak masih mengalir dari lubang pengeboran yang bocor di laut lepas ke Teluk Meksiko. Bagi Obama masalah ini merupakan pukulan sangat berat. Presiden Amerika itu memberi kesan, walaupun ia melontarkan kata-kata dan pengumuman-pengumuman yang sekiranya bernada menenangkan serta kembali melakukan kunjungan ke lokasi bencana, nampak semakin jelas, bahwa ia sesungguhnya tidak mampu menanggulangi bencana tersebut.“

Tema lain yang juga mendapat sorotan dari media internasional adalah pemilihan parlemen di Ceko. Harian Austria "Die Presse" yang terbit di Wina menulis:

„Rakyat Ceko terkejut sendiri. Tamparan pemilih bagi politisi Ceko, yang ibaratnya adalah binatang purba, ternyata membuahkan hasil yang memuaskan, tidak masuk perhitungan mereka waktu itu. Namun kejengkelan rakyat Ceko terhadap kalangan politik, yang identik dengan pejabat pengede Jiri Paroubek yang menakutkan itu, ternyata luar biasa besarnya. Tetapi politisi seperti Karl Schwarzenberg yang berani mengatakan kebenaran terkait paket penghematan yang tidak mungkin dihindari lagi, justru berhasil merangkul pemilih, terutama dari kalangan muda. Partai yang berhaluan kanan tengah kini mempunyai peluang untuk membentuk pemerintah yang stabil. Walaupun nantinya memimpin pemerintah bersama politisi yang masih dianggap hijau dan berhaluan kanan Radeck John tidak akan mudah, yang jelas hal ini sangat menguntungkan.“

Begitu juga harian Swis „Neue Züricher Zeitung“ memberi komentarnya mengenai hasil pemilu di Ceko. Harian itu menulis:

„Hasil pemilu ibaratnya seperti penolakan bagi kasta politik yang sudah terlampau lama memerintah di Ceko dan rakyatnya sudah muak dengan politisi-politisi itu. Pemilih menghukum partai-partai besar serta kubu demokrat sosial yang mendominasi panggung politik Ceko sejak tahun 1989. Mungkin hukuman ini menjadi peringatan bagi partai-partai besar itu untuk mengubah politiknya. Semoga, kini, setelah pemilu yang digelar Jumat dan Sabtu lalu kemandekan politik di Ceko dapat diatasi. Jika tiga partai kanan tengah berhasil meraih kesepakatan, untuk pertama kali, Ceko akan dipimpin oleh pemerintah yang stabil. Pemerintah seperti itu yang diperlukan Ceko, agar reformasi yang selama ini tersendat-sendat dapat diluncurkan segera.“

an/ap/dpa/afpd