1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Upaya Penyelamatan Penambang Chili Terus Dilakukan

24 Agustus 2010

Setelah lebih dari dua minggu terkubur, 33 pekerja tambang Chili berhasil menjalin kontak dengan dunia luar. Akibat kondisi tambang yang tidak stabil, dikhawatirkan upaya penyelamatan akan berlangsung berbulan-bulan.

https://p.dw.com/p/Ov3U
Presiden Chili Sebastian Pinera memperlihatkan kertas berisi pesan yang ditulis para penambang yang terperangkap di bawah tanahFoto: AP

Ke 33 penambang yang sejak 19 hari terkubur dalam reruntuhan tambang dikabarkan masih hidup. Hari Minggu (22/08), setelah mencoba tujuh kali berturut-turut, petugas penyelamat akhirnya berhasil membuat saluran kecil yang mencapai ruang penyelamat tambang di kedalam 700 meter. Melalui secarik kertas, para pekerja mengabarkan, seluruh 33 pekerja selamat dan dalam keadaan baik-baik.

Kabar gembira ini disampaikan langsung secara pribadi oleh Presiden Chili Sebastian Pinera, "Ini pesan dari para penambang, yang mengatakan bahwa mereka masih hidup, mereka tetap bersama-sama dan berharap dapat melihat sinar matahari lagi serta memeluk keluarga mereka. Saya ingin mengabarkan kepada Anda, seluruh Chili menangis karena gembira dan terharu. Tapi yang pertama saya ingin katakan, saya ingin bertertima kasih kepada para penambang untuk kekuatan, keberanian serta kemampuan mereka, berhasil bertahan lebih dari dua minggu."

Tambang emas dan tembaga San José di dekat kota Copiapo di wilayah gurun Atacama di utara Chili ambruk pada tanggal 5 Agustus lalu. Banyak anggota keluarga korban sebenarnya telah mengubur harapan mereka. Sampai hari Minggu lalu (22/08), tidak ada satupun tanda mengenai keadaan para korban, apakah mereka tewas atau masih hidup. Satu-satunya harapan adalah, para penambang dapat menyelamatkan diri di ruang penyelamat di kedalaman 700 meter. Ruang penyelamat ini dibangun untuk menghadapi kemungkinan kebakaran dan hanya dilengkapi persedian air, makanan serta penerangan untuk dua hari.

"Kami memasukkan pipa ke dalam lubang. Dibutuhkan waktu enam jam. Kami pun harus membuat sambungan agar pipa tidak jatuh. Setelah ini berhasil, kami menurunkan bahan makanan, yang pertama glukosa, setelah itu yang lainnya. Pada tahap ke dua, kami akan menggali rongga yang baru dan lebih besar.” Dikatakan kepala regu penyelamat, menceritakan upaya menurunkan bahan makanan kepada para penambang.

Hari Senin (23/08), untuk pertama kalinya sejak 18 hari, para penambang dapat menikmati air segar serta makanan. Selain itu para petugas penyelamat juga telah menurunkan obat-obatan, terutama untuk mengatasi gangguan pencernaan.

Bahwa para penambang masih bertahan hidup, bukan saja merupakan satu keajaiban bagi para anggota keluarga. Di pusat-pusat kota di Chili, ribuan orang secara spontan berkumpul untuk merayakan berita gembira ini.

Usaha penyelamatan masih terus dilakukan. Saat ini, mesin bor berkekuatan besar telah dikirim ke tempat bencana untuk membuat terowongan menuju ruang penyelamat untuk mengeluarkan pekerja. Akibat kondisi tambang yang tidak stabil, para ahli memperkirakan, upaya mengeluarkan para pekerja tambang bisa memakan waktu tiga sampai empat bulan.

Gottfried Stein/Yuniman Farid

Editor: Asril Ridwan