1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Usia Pensiun Lebih Baik Naik atau Turun?

Carla Bleiker 25 April 2014

Pemerintah Jerman mengumumkan penurunan usia pensiun menjadi 63 tahun dalam kasus-kasus tertentu. Tidak semua orang senang dengan hal itu. Para pakar mengkritik langkah tersebut sebagai kebijakantidak bertanggung jawab.

https://p.dw.com/p/1BoJD
Foto: Getty Images

Meningkatnya usia harapan hidup dan perubahan demografis di negara-negara industri berpengaruh pada banyaknya warga usia lanjut yang menganggur. Di lain sisi, juga berarti, akan semakin sedikit orang-orang muda yang membayar dana kas pensiun bagi lanjut usia. Dalam sistem sosial di Jerman misalnya, gaji kaum pekerja disisihkan untuk membayar dana pensiun ke negara.

Salah satu solusi untuk dilema ini: menaikkan usia pensiun

Itulah yang disarankan politisi Jerman yang duduk di Komisi Eropa, Günther Oettinger: "Kita harus diskusikan usia pensiun baru itu pada umur 70 tahun," kata Oettinger kepada media Jerman, Die Welt: "Kita harus mempersiapkan orang untuk masa kerja lebih lama."

Salah satu alasan yang dikemukakan Oettinger adalah karena kurangnya pekerja berkualitas dalam beberapa bidang, seperti teknologi. Tapi harapan hidup juga memainkan peran penting dalam argumennya untuk menaikkan usia pensiun.

Direktur Institut Pensiun di Cass Business School-London, David Blake telah meneliti kebijakan pensiun selama tiga dekade: "Harapan hidup telah meningkat sekitar 2,5 tahun per dekade di negara-negara di Uni Eropa selama 150 tahun terakhir," katanya. "Sejak akhir tahun1940-an, usia pensiun kira-kira sama, yakni 65 tahun. Tapi kini harapan hidup masyarakat sudah naik sebesar 10 atau 12 tahun."

Namun, pemerintah Jerman tampaknya tidak setuju. Partai Uni Kristen Demokrat CDU dan Partai Sosial Demokrat SPD memutuskan menurunkan usia pensiun turun ke 65-63 tahun - jika seseorang telah membayar dana pensiun ke negara selama 45 tahun.

Tidak ada serikat pensiun

Di lain pihak, Juru bicara bidang ekonomi untuk Partai Hijau di parlemen Uni Eropa, Sven Giegold lebih khawatir tentang jumlah uang pensiun yang diterimadari generasi mereka ketika memasuki masa pensiun: "Masalah yang paling mendesak adalah bahwa semakin banyak pensiunan hidup dalam kemiskinan," kata Giegold kepada DW. Dengan menurunkan usia pensiun, tidak akan menyelesaikan masalah itu, ungkapnya.

Yang juga membuat Giegold jengkel adalah bahwa Komisi Eropa harusnya tidak terlibat sama sekali dalam urusan itu: “Kebijakan pensiun Jerman bukan urusan Komisi Eropa ," tandasnya.

Usia pensiun merupakan isu nasional, yang kebijakannya berbeda dari satu negara anggota Uni Eropa dengan negara lainnya. Pada tahun 2009, usia pensiun bagi perempuan di Slovakia adalah 57,5 tahun. Di Swedia, pekerja hanya bisa pensiun pada usia 67 tahun.

Tanggung jawab sosial

Beberapa anggota parlemen Uni Eropa telah menyuarakan dukungan mereka terhadap gagasan pensiun di usia 70 tahun.
Ekonom Inggris David Blake mengatakan, "Masalah dengan pensiun adalah urusan spesifik setiap negara. Ini dibangun dari parktik-praktik sosial masing-masing negara secara historis."

Yang penting, adalah dalam menjaga keseimbangan yang adil antara penyediaan dana pensiun bagi orang-orang di usia tua dengan beban generasi muda, demikian ditekankan Blake. Dia khawatir bahwa menurunkan usia pensiun seperti yang tengah dilakukan Jerman bisa menginspirasi negara-negara tetangga untuk melakukan hal yang sama. Menurut Blake: "Mengurangi usia pensiun menjadi 63 tahun tidak bertanggung jawab secara sosial pada masyarakat."