1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Koko: Tolonglah Bumi

8 Januari 2016

Pesan yang mengharukan ini datang dari seekor gorilla. Koko yang punya kemampuan bahasa isyarat, mengajak manusia untuk segera mengatasi kerusakan lingkungan.

https://p.dw.com/p/1HZsd
Kongo Gorilla Silberrücken
Foto: DW/S. Schlindwein

Koko merupakan gorilla betina berumur 44 tahun yang terkenal dengan kemampuannya berkomunikasi dengan manusia menggunakan bahasa isyarat. Dalam sebuah video yang dibuat dan diedit oleh NOE Conservation, sebuah lembaga non-profit yang bergerak di bidang penyelamatan lingkungan, Koko menyampaikan opininya, setelah mendengarkan penjelasan mengenai kesepakataan negara-negara dalam mengatasi masalah perubahan iklim.

"Saya adalah Gorilla,"

"Saya ini kembang-kembang, hewan....saya adalah alam," demikian bahasa tubuh yang disampaikan Koko.

"Manusia… Koko sayang,"

"Bumi....Koko sayang,"

"Tapi manusia....tapi manusia…bodoh,"

"Bodoh."

Tampaknya Koko merujuk pada bagaimana ulah manusia merusak alam. Ia menangis, ketika melihat lingkungan hidup menjadi hancur..

"Koko menyesalinya.."

"Koko menangis,"

Koko mendorong untuk memulai gerakan penyelamatan lingkungan, karena waktunya amat mendesak:

“Waktunya mendesak,"

"Perbaiki.....perbaikilah Bumi, tolong Bumi,"

"Cepat,"

"Lindungi Bumi.."

"Alam...alam melihatmu,"

"Terima kasih,"

Koko lahir di San Francisco, Kalifornia, 4 Juli 1971. Para ilmuwan melatih gorilla ini menggunakan bahasa isyarat sejak berusia satu tahun. Diperkirakan bahwa kosa kata yang dimiliki Koko berjumlah lebih dari 1.000 kata dalam bahasa isyarat. Kemamüpuan ini menempatkannya sebagai pengguna bahasa isyarat non-manusia yang terfasih. Ia juga memahami sekitar 2.000 kata dalam bahasa isyarat.

Beberapa ilmuwan menegaskan bahwa Koko mampu menggunakan bahasa isyarat dan tindakannya senantiasa sesuai dengan apa yang dikatakannya dalam bahasa isyarat itu. Hal ini menunjukkan bahwa Koko sudah menguasai kemampuan menggunakan bahasa. Namun beberapa ilmuwan lainnya berpendapat, bahwa Koko tak memahami arti di balik tindakannya, tetapi bisa mempelajari bahasa isyarat itu karena para peneliti memberinya imbalan.

ap/as (youtube)