1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Rambut Sibak Rahasia Kesehatan

14 Agustus 2015

Bagi banyak orang rambut penting bagi penampilan. Tapi rambut juga punya fungsi melindungi tubuh. Di samping itu, rambut juga bisa jadi petunjuk kesehatan seseorang, dan juga apakah orang itu gunakan narkotika.

https://p.dw.com/p/1GFH4
Schöne Frau mit langen schwarzen Haaren
Foto: Fotolia

Seperti halnya bagian tubuh lainnya, rambut bisa jadi petunjuk kesehatan tubuh secara umum. Jika Anda tadinya punya rambut banyak dan sehat, dan kemudian menjadi sangat menipis dan lemah, sebaiknya Anda mengecek beberapa hal.

Apa yang Anda lakukan beberapa waktu terakhir, yang berefek pada rambut? Apakah Anda sering berenang dalam air yang mengandung klorin? Atau apakah Anda baru mengecat rambut? Ini hanya beberapa hal yang bisa menyebabkan rambut rontok dan tidak bercahaya. Tapi rambut kering juga bisa jadi tanda hipotiroidisme. Dalam situasi ini, kelenjar tiroid kurang memproduksi hormon yang dibutuhkan tubuh, dan menyebabkan metabolisme menurun.

Tanda hipotiroidisme lainnya adalah: bertambahnya bobot tubuh, rasa lelah yang tidak jelas asalnya, serta terus menerus merasa dingin. Jika Anda curiga hipotiroidisme sebagai penyebab gangguan pada tubuh, sebaiknya memeriksakan kesehatan kelenjar tiroid. Untuk memperbaiki kadar hormon, orang bisa memakan obat.

Banyak orang yang berketombe bisa dengan mudah mengatasi masalah itu dengan memakai shampo anti ketombe. Tapi jika ketombe mulai berubah menjadi lapisan-lapisan tebal di kepala, mungkin orang itu menderita psoriasis, penyakit otoimmune yang menyerang kulit, dan menyebabkan proses pergantian sel pada kulit tambah cepat. Jika seseorang menderita penyakit otoimun lain, kemungkinan menderita psoriasis lebih besar.

Pada umumnya orang kehilangan sekitar 100 helai rambut per hari. Jumlah ini normal dan tidak membuat rambut terasa lebih tipis. Tapi jika rambut terasa menipis, atau rontok sangat sering, dan setiap kali dalam jumlah besar, itu bisa jadi tanda adanya gangguan kesehatan. Kadang rontoknya rambut bisa jadi tanda stres, atau juga kurangnya hormon yang produksi kelenjar tiroid. Untuk mendeteksi DNA

Dalam berbagai film detektif sering ditunjukkan bahwa dari rambut bisa dideteksi DNA seseorang. Sebenarnya prosesnya tidak semudah seperti dalam film-film. Rambut sebenarnya terdiri dari sel-sel mati yang membentuk keratin. Sel-sel baru dibentuk di bawah kulit kepala oleh akar rambut. Maka untuk mendapat sampel DNA, rambut harus disertai akarnya.

Tetapi rambut yang tanpa akar juga bisa mengungkap hal lain, misalnya apa orang menggunakan narkotika, misalnya ganja atau amphetamin. Elemen-elemen yang ada pada narkotika menempel pada rambut ketika dibentuk. Sehingga semakin panjang rambut, semakin mudah elemen yang berasal dari narkotika bisa ditemukan. Yang patut dicatat juga, tidak hanya rambut di kepala yang bisa mengungkapnya, melainkan rambut di seluruh tubuh.

ml/hp (YouTube, Mirror, huffingtonpost)