Warga Jerman Hilang di Afghanistan

Pihak berwenang Afghanistan saat ini sama sekali belum menemukan titik terang mengenai keberadaan dua pria Jerman yang menghilang sejak hari Jumat (19/08). Keberadaan mereka terakhir kali diketahui di Provinsi Parwan, yang terletak di sebelah utara ibukota Kabul.

Juru bicara pemerintah provinsi menegasakan laporan hilangnya warga Jerman ini, "Dua warga Jerman, yang pergi menuju pegunungan Salang, dilaporkan hilang sejak hari Jumat. Saat ini agen dinas rahasia dan polisi Afghanistan tengah mencari keduanya. Kami juga telah menanyai warga nomaden di wilayah itu untuk membantu tim pencarian. Segala upaya dilakukan untuk menemukan mereka."

Kementrian Dalam Negeri Afghanistan juga mengkonfirmasi laporan hilangnya warga Jerman ini. Seorang juru bicara kementrian mengatakan belum mengetahui apakah ini merupakan penculikan atau bukan. Kelompok Taliban membantah keterlibatan mereka dalam kasus ini.

Hilangnya kedua warga Jerman ini pertama kali dilaporkan oleh supir, yang mengantarkan mereka. Demikian dikatakan juru bicara pemerintah provinsi Parwan.

Provinsi Parwan, yang terletak di sebelah utara Kabul, dianggap relatif aman. Kelompok Taliban di wilayah ini terhitung tidak kuat. Provinsi ini direncanakan sebagai wilayah berikutnya di Afghanistan yang akan mendapatkan tanggung jawab untuk menjaga kemananan sendiri.

Namun secara mengejutkan kelompok ekstrimis menyerang wilayah ini. Dua minggu lalu, satu tim serangan bom bunuh diri berhasil masuk ke kompleks kediaman gubernur Parwan. Lebih dari 20 orang tewas dalam baku tembak yang berlangsung selama tiga jam. Gubernur sendiri selamat dari serangan.

Sementara itu, menurut pernyataan Kementrian Luar Negeri Jerman, tidak tertutup kemungkinan bahwa kedua pria Jerman ini diculik. Empat tahun lalu, bulan Juli 2007, dua warga Jerman juga diculik di Afghanistan. Seorang tewas ditembak penculik dan yang lainnya dibebaskan setelah disekap selama 85 hari.

Sulit untuk mengungkapkan motif penculikan di Afghansitan, apakah bertujuan politik atau hanya menuntut uang tebusan. Di Afghanistan terdapat kelompok penculik yang berkedok politik untuk menuntut uang tebusan.

Kai Küstner/Yuniman Farid

Editor: Andriani Nangoy