1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

271210 Elfenbeinküste

28 Desember 2010

Warga Pantai Gading kuatir krisis di negaranya akan semakin parah. Ribuan warga melarikan diri dan mencari pelindungan di Liberia.

https://p.dw.com/p/zqqG
Presiden Benin Boni Yayi (kiri) tiba di ibukota Abidjan, Pantai Gading, Selasa (28/12) sebagai utusan khusus ECOWASFoto: AP

Pernyataan ketua komunitas ekonomi negara-negara Afrika Barat ECOWAS, Victor Gbeho sangat jelas. Jumat lalu (24/12) ketika membacakan pernyataan penutup sidang istimewa di ibukota Abuja, Nigeria, Ghebo menekankan tuntutan ECOWAS. Yakni, Laurent Gbagbo secara sukarela harus menyerahkan kepada pemenang pemilu Pantai Gading yang sebenarnya, Alassane Ouattara jabatan presiden.

“Bila Gbagbo menolak memenuhi tuntutan ECOWAS, kami tidak ada alternativ lain dan terpaksa untuk mengambil tindakan sah lainnya.“

Dengan pernyataan tersebut ECOWAS mengancam akan melakukan intervensi militer untuk membantu Ouattara meraih haknya sebagai presiden. Sedangkan Gbagbo juga mengancam, jika ia diusir dari Pantai Gading oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, ia akan menyulut perang saudara dan negara tetangga akan merasakan dampaknya dengan nyata. Menurut Paul-Simon Handy dari lembaga penelitian strategi di Afrika Selatan, ancaman yang dilontarkan Gbagbo sungguh berbahaya.

„Ancaman Gbagbo yang ditujukan kepada pemimpin negara tetangga sangat jelas. Jika ada negara tetangga ikut campur dalam konflik ini akan merasakan dampaknya di negaranya sendiri.“

Selain itu, ia juga mengancam akan mengusir secara paksa pendatang luar. Sekitar seperempat penduduk Pantai Gading adalah pendatang dari negara tetangga. Dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Pantai Gading beberapa tahun ini, negara itu semakin dibanjiri tenaga buruh asal Burkina Faso, Guinea dan Mali. Sebagian besar bekerja di pertanian coklat. Pantai Gading adalah produsen dan eksportir coklat terbesar di seluruh dunia.

Jika krisis di Pantai Gading semakin meruncing dan negara itu terisolasi, negara tetangga akan merasakan dampaknya, papar Paul-Simon Handy.

„Dari segi ukuran dan ekonomi, Pantai Gading memainkan peranan kunci di kawasan Afrika barat. Jika terjadi ketidakstabilan di Pantai Gading, pengaruhnya akan dirasakan langsung oleh negara-negara lainnya.“

Terutama Liberia sudah merasakan dampak krisis di Pantai Gading. Akhir November lalu organisasi PBB yang memberikan bantuan kepada pengungsi UNHCR meregistrasi sedikitnya 14.000 pengungsi Pantai Gading yang mencari perlindungan di Liberia. Apalagi negara itu belum stabil setelah mengalami perang saudara selama 14 tahun.

Menurut Paul-Simon Handy, pendukung kuat keputusan ECOWAS adalah Nigeria. Negara itu memainkan peranan penting di dalam komunitas tersebut. Hal ini terbukti ketika Nigeria menjadi penengah dalam konflik di Niger dan Guinea.

Stefanie Duckstein/Andriani Nangoy
Editor: Hendra Pasuhuk