1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Wartawan Uji Facebook dan Twitter

2 Februari 2010

Kelompok wartawan berbahasa Perancis ingin tahu apakah Facebook dan Twitter bisa diandalkan menjadi sumber informasi berita.

https://p.dw.com/p/LphF

Lima wartawan, empat pria dan seorang perempuan, ditempatkan di sebuah desa di barat daya Perancis. Bisa dibilang ini bagaikan penjara yang mewah. Mereka dilarang untuk terlalu banyak saling berbicara dan hanya berkomunikasi dengan orang lain melalui situs internet Twitter dan Facebook. Kemudian, mereka harus menceritakan berita yang mereka peroleh dari kedua situs tersebut kepada stasiun radio masing-masing.

Francois Dost, sekjen stasiun radio berbahasa Perancis mengatakan, ini adalah eksperimen untuk menguji apakah Facebook dan Twitter bisa digunakan sebagai sumber informasi berita. Benjamin Mülller dari Radio France Info adalah salah satu dari kelompok wartawan tersebut. Semenjak hari Senin (01/02), ia dan rekan-rekannya dikurung secara sukarela. Beberapa hari yang lalu ia memperkenalkan proyek eksperimen itu kepada pendengarnya: "Semakin banyak kontak yang dimiliki semakin banyak informasi yang masuk. Tetapi pagi ini misalnya, saya tidak mendengar tentang pemogokan di sarana transportasi umum Perancis, jika saya hanya punya akses ke Facebook dan Twitter."

Kelima wartawan itu sebelumnya sudah pernah bekerja dengan menggunakan jaringan sosial internet tersebut. Nicolas Willems dari Belgia menyebut Iran sebagai contoh yang khas bagi suatu negara di mana kalangan oposisi mengirim informasi melalui SMS ke Twitter, sehingga ada berita yang lebih independen dan seimbang. "Saya penasaran dengan proyek ini. Mungkin setelah lima hari, kami sadar bahwa laporan kami hanya terbatas sekali. Tetapi mungkin juga kami jadi menemukan cara bekerja yang baru. Ini akan menjadi hal yang tidak disangka-sangka."

Media-media di Perancis mengikuti dengan penuh perhatian eksperimen itu. Banyak stasiun televisi yang ingin meliput saat para wartawan bekerja. Francoise Dost tidak menyangka bahwa antusiasme yang muncul begitu besar. Mereka pada awalnya hanya bermaksud menelusuri manfaat Facebook dan Twitter bagi jurnalisme.

Lokasi keberadaan para wartawan tersebut akan diberitahu hari Jumat (05/02) mendatang. Hari itu juga lah mereka akan mendapat koran yang tidak mereka baca selama satu minggu mereka dikurung. Mereka harus membandingkan laporan berita yang mereka buat dengan bantuan Twitter dan Facebook, dan laporan rekan wartawan lain yang memiliki akses informasi tidak terbatas.

Johannes Duchrow / Vidi Legowo-Zipperer

Editor : Hendra Pasuhuk