1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Wolff: Eropa Jangan Bersorak Dulu

Bernd Riegert 15 Agustus 2013

Ekonomi di 17 negara mata uang Euro lebih baik dari perkiraan semula. Tapi ahli ekonomi Guntram Wolff dalam wawancara dengan DW memperingatkan, situasi masih kritis.

https://p.dw.com/p/19QIv
Dr. Guntram Wolff, Vizedirektor der Denkfabrik Bruegel aus Brüssel.
Guntram WolffFoto: DW/Zhang Danhong

Deutsche Welle: Menurut statistik terbaru dari Badan Statistik Eropa, Eurostat, kawasan Euro sekarang sudah keluar dari resesi. Ekonomi di 14 negara Euro pada kuartal kedua 2013 tumbuh 0,3 persen. Beberapa indikator ekonomi juga menunjukkan tren positif. Apa bisa dikatakan bahwa krisis di Eropa sudah berakhir?

Guntram Wolff: Menurut saya, angka-angka positif ini menunjukkan bahwa memang sudah ada perbaikan. Ini tidak dipekirakan sebelumnya. Terutama angka-angka dari Jerman dan Perancis sangat baik. Juga Portugal menunjukkan angka yang sangat baik pada kuartal kedua. Tapi saya mengingatkan, jangan bersorak dulu dan duduk santai di sofa. Masih ada masalah besar yang harus diselesaikan. Kita tetap harus bekerja keras dalam bulan-bulan dan tahun mendatang.

Anda menyebutkan, perkembangan perekonomian Perancis tanpa disangka ternyata cukup baik. Padahal situasi di Perancis dulu menjadi kekhawatiran besar bagi Eropa. Apakah perkembangan ini menunjukkan bahwa akan ada perbaikan untuk jangka panjang?

Apa yang terjadi di Perancis adalah dampak dari reformasi sistem pajak perusahaan. Ini berhasil meningkatkan daya saing perusahaan Perancis. Tapi menurut saya, ini masih belum cukup untuk memulihkan daya saing Perancis di pasar global. Faktor kedua yang membantu Perancis adalah kenyataan bahwa beberapa langkah penghematan ditunda. Tapi Perancis tetap saja harus melakukan reformasi penting, terutama dalam sistem dana pensiun. Ini sangat penting untuk menjamin keseimbangan keuangan negara.

Tahun depan perekonomian di Kawasan Euro diperkirakan tumbuh 1,2 persen. Apa ini cukup untuk menurunkan angka pengangguran yang sangat tinggi?

Tidak, ini tidak cukup. Pertumbuhan di seluruh Eropa masih terlalu kecil untuk membawa perubahan berarti di pasar kerja. Tahun depan, angka pengangguran di Eropa Selatan masih tetap tinggi. Masih perlu waktu lama, sampai situasi di pasar kerja benar-benar membaik.

Apa Jerman masih tetap menjadi lokomotif pertumbuhan di Eropa dan mampukah Jerman mempertahankan pertumbuhan ekonominya?

Jerman memang lokomotif Eropa. Tapi angka pertumbuhan di Jerman masih terlalu lemah untuk bisa menarik gerbong Eropa. Untuk bisa mendorong pertumbuhan di seluruh Kawasan Euro, Jerman perlu pertumbuhan nominal, artinya pertumbuhan plus inflasi, sampai lima persen. Jadi, untuk bisa menggerakkan Eropa, angka pertumbuhannya harus lebih baik dari sekarang.

Menurut Anda, apa yang harus dilakukan di Kawasan Euro untuk mempertahankan impuls pertumbuhan? Apakah lebih sedikit penghematan dan lebih banyak investasi untuk mendorong ekonomi, atau penghematan ketat untuk menekan defisit anggaran?

Menurut saya, investasi sangat penting bagi Jerman. Di Jerman, kuota investasi pemerintah termasuk yang paling rendah di seluruh Uni Eropa. Padahal Jerman bisa mendapat kredit dengan bunga yang sangat rendah. Jerman malah masih ketinggalan dalam perbaikan infrastuktur. Ini terlihat jelas di beberapa kawasan. Jadi usul saya, Jerman harus melakukan lebih banyak investasi infrastruktur. Di luar itu, reformasi ekonomi tentu harus tetap dilakukan, terutama di negara-negara Eropa Selatan. Tapi tidak hanya di negara-negara anggota, reformasi juga harus dilakukan di tingkat Uni Eropa. Sistem pengawasan perbankan harus diperbaiki. Dalam hal ini, kita baru menempuh setengah jalan.

Kalau kita lihat situasi di Yunani, di sana masih terjadi resesi. Apa ada harapan bagi Yunani?

Dilihat dari Produk Domestik Brutto, angkanya sedikit lebih baik dari perkiraan semula. Tapi saya masih sangat skeptis dengan perkembangannya. Situasi di Yunani masih sangat buruk dan dramatis. Ekonominya menyusut sekitar empat persen. Kondisi ini masih akan berlangsung lama, sampai ada tanda-tanda perbaikan.

Guntram Wolff adalah Wakil Direktur Lembaga Tangki Pemikir "Bruegel" yang berpusat di Brussel, Belgia. Ia anggota tim peneliti Bank Sentral Jerman, Bundesbank, dan juga anggota tim penasehat Presiden Perancis Francois Hollande. Wolff mengajar di beberapa universitas.