1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

WTO Vonis Subsidi Negara bagi Airbus

1 Juli 2010

Lebih dari 200 miliar dollar dana dikucurkan negara-negara Eropa untuk membantu proyek Airbus A380. Sejak 2005, hal ini digugat perusahaan saingan Boeing. Sekarang WTO memberikan keputusannya.

https://p.dw.com/p/O8Iv
Airbus tipe A380: pesawat terbesar perusahaan aviasi Eropa yang bermarkas di Jerman, Perancis, Inggris dan Spanyol.Foto: Lufthansa

"Ini adalah keputusan yang menciptakan preseden dan merupakan kemenangan legal yang besar atas dana subsidi yang dikucurkan untuk membantu Airbus", demikian direktur eksekutif Boeing Jim McNerney. Kasus Airbus vs Boeing dipicu pengucuran dana subsidi bagi peluncuran pesawat superjumbo Airbus A380. Produsen pesawat Amerika Serikat Boeing mengadukan saingannya Airbus pada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang bermarkas di Jenewa. Pasalnya, Boeing berpendapat bahwa dana sebesar 200 miliar Dollar yang dikucurkan sejumlah negara Eropa untuk membantu riset, peluncuran dan ekspor Airbus A380 dapat dinilai sebagai dana subsidi ekspor. Padahal, alokasi dana negara untuk subsidi ekspor melanggar peraturan WTO.

Rabu (30/06) kemarin, Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) meluncurkan keputusan setebal 1.200 halaman yang intinya menuntut agar Jerman, Spanyol dan Inggris menghentikan alokasi dana bantuan bagi Airbus. Sebenarnya, gugatan Boeing yang diajukan tahun 2005 mencakup tujuh butir. Keputusan yang dikeluarkan WTO kemarin hanya membenarkan tiga dari tujuh klaim tersebut.

Gugatan yang tidak lolos misalnya desakan unutuk menghentikan alokasi dana bantuan bagi Airbus tipe A350 yang bersaing langsung dengan pesawat Boeing 787. Tuduhan bahwa negara Eropa memiliki kesepakatan tidak tertulis untuk menyokong Airbus, juga tidak diterima WTO. Produsen pesawat Amerika Boeing menuduh bahwa bantuan negara yang dikucurkan Eropa bagi Airbus menyebabkan persaingan tidak sehat. Meski WTO mengakui bahwa ekspor AS ke pasar negara berkembang di Asia dan Amerika Latin mengalami penurunan, tapi secara keseluruhan tidak dapat dikatakan bahwa dana bantuan Eropa untuk Airbus mengancam industri dirgantara sipil Amerika. Boeing menuntut agar Airbus mengembalikan sekitar 4 miliar Dollar yang diperolehnya dari subsidi negara atau melakukan restrukturisasi pendanaan untuk pesawat Airbus A380 yang sesuai dengan kondisi pasar.

Sementara itu, pihak Airbus tidak tinggal diam mendengar pernyataan petinggi Boeing. Direktur Airbus untuk kawasan Amerika mengatakan bahwa Airbus, Uni Eropa dan negara anggota perusahaan induk EADS menganalisa dengan seksama keputusan WTO. Pihak Eropa juga menunggu keputusan mengenai gugatannya terhadap Washington yang akan diluncurkan 16 Juli mendatang. Brussel menuduh, Washington juga mengucurkan dana negara untuk membantu Boeing. Komisaris urusan perdagangan Uni Eropa Karel De Gucht mengatakan bahwa kedua keputusan itu sebaiknya diperiksa bersamaan. "Hanya dengan cara ini kita bisa mendapatkan gambaran yang jelas dan menyeluruh mengenai kasus ini. Uni Eropa tetap mendukung hasil yang dicapai melalui perundingan, tanpa prasyarat dari kedua pihak" demikian ungkap Karel De Gucht.

Produsen pesawat Eropa Airbus memperkerjakan 52.000 pegawai di Jerman, Perancis, Inggris dan Spanyol. Sementara saingannya Boeing memiliki 160.000 pegawai di Amerika Serikat dan 70 negara lainnya.

(Ziphora Robina/afp/ap)
Editor: