1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

WWF: Makin Banyak Perusahaan Beli Minyak Sawit Ramah Lingkungan

22 November 2011

Kini makin banyak perusahaan di Eropa, Jepang dan Australia yang membeli minyak sawit dari perusahaan yang peduli pada lingkungan sebagai rasa tangungjawab untuk mencegah ancaman terhadap hutan tropis.

https://p.dw.com/p/13Eub
Perkebunan sawit menyebabkan deforestasi, mengancam habitat hewan liar dan penduduk asliFoto: cc/ H Dragon

Organisasi lingkungan WWF hari Selasa (22/11/2011) mengatakan, berdasarkan penilaian dari 132 pengecer besar dan perusahaan menunjukkan bahwa hanya setengah dari minyak sawit yang mereka gunakan berasal dari sumber yang mempertimbangkan kelanjutan masalah lingkungan hidup. Meski demikian, 87 perusahaan telah berjanji hanya akan menggunakan minyak sawit ramah lingkungan pada tahun 2015.

Temuan ini disampaikan dalam pertemuan lingkungan di Kuala Lumpur, Malaysia. Organisasi ini menyatakan bahwa banyak perusahaan telah membuat kemajuan dalam mengurangi de-forestasi atau perusakan hutan yang disebabkan meluasnya perkebunan kelapa sawit.

Para pencinta lingkungan mengatakan bahwa hutan-hutan besar di Negara seperti Malaysia dan Indonesia dibabat selama beberapa dekade terakhir untuk dijadikan perkebunan sawit, yang menyebabkan kerusakan lingkungan, mengusir penduduk asli dan mengancam satwa liar seperti orang-utan, gajah dan badak.

Produsen kelapa sawit dianggap tidak merusak lingkungan jika diantaranya tidak merusak hutan dan mengambilalih tanah secara paksa dari penduduk asli. WWF memuji sejumlah perusahaan termasuk Nestle, Unilever, IKEA, Carrefour, Tesco Morrisons, Sainsbury dan Cadbury karena dianggap bertanggungjawab dalam membeli minyak sawit dari perusahaan yang tidak merusak lingkungan.


Tapi secara umum, hampir setengah dari produsen sawit dan lebih dari 20 persen perusahaan yang disurvey masuk dalam kategori sangat buruk. Survey ini fokus pada pasar minyak sawit di Eropa, Jepang dan Australia. ”Semua perusahaan bahkan yang ada di atas daftar harus bergerak cepat, sehingga kita bisa memastikan bahwa momentum tidak hilang dan menghindari dampak negatif dari perkebunan minyak sawit yang tidak bertanggungjawab merusak hutan, kehidupan liar dan masyarakat sekitar” kata pejabat WWF Adam Harrison.

Produk minyak sawit dan bersertifikat ramah lingkungan saat ini hanya berjumlah 10 persen dari total produk dunia, dan itupun hanya laku setengahnya kata WWF. Malaysia dan Indonesia memproduksi lebih dari 80 persen minyak sawit dunia.

Andy Budiman

Editor: Hendra Pasuhuk