1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Yunani Dipastikan Tak Mampu Bayar Cicilan Utang

30 Juni 2015

Yunani sudah bisa dipastikan tak akan mampu bayar cicilan utang 1,6 milyar Euro ke IMF yang jatuh tempo Selasa ini. PM Tsipras menegaskan akan mundur, jika dalam referendum rakyat menyetujui renegosiasi utang.

https://p.dw.com/p/1FpwN
Symbolbild Griechenland Bank of Greece
Foto: AP

Jika Selasa (30/6) ini Yunani tidak mendapat kucuran dana darurat, sudah bisa dipastikan negara itu tak akan mampu membayar cicilan utangnya senilai 1,6 milyar Euro kepada IMF yang jatuh tempo akhir Juni ini. Menteri kuangan Jerman, Wolfgang Schäuble kepada stasiun TV ARD mengatakan, Tsipras sudah menyatakan tidak akan membayar cicilan utangnya kepada IMF, dan ia juga tidak memprediksi bahwa Yunani akan dapat membayar cicilan utangnya hari ini.

Presiden Komisi Uni Eropa Jean Claude-Juncker kembali berusaha memberikan tawaran di menit-menit terakhir kepada PM Yunani Alexis Tsipras untuk menerima rencangan renegosiasi utang yang diajukan para donor. PM Yunani itu telah menyatakan menolak dan menyerahkan masalahnya kepada rakyat yang akan memutuskan dalam referendum hari Minggu (5/7) mendatang.

Secara teoritis, Yunani sebetulnya sudah bangkrut, karena dipastikan tidak mampu lagi membayar cicilan utangnya kepada IMF hingga tenggat waktu Selasa (30/6) ini. Indikasinya juga sudah jelas, karena seluruh perbankan di Yunani akan tutup hingga tanggal 5 Juli saat digelarnya referendum. Bagi IMF inilah pengalaman pertama sebuah negara maju pengutang tidak lagi mampu membayar cicilan utangnya. Dengan itu status Yunani bisa disetarakan dengan Zimbabwe, Sudan dan Cuba yang juga tidak mampu lagi membayar utang luar negerinya.

Referendum keluar zona Euro?

PM Tsipras menegaskan akan mundur jika dalam referendum rakyat mendukung racangan renegosiasi utang yang diajukan tiga donor penting atau "Troika" yang terdiri dari IMF, Bank Sentral Eropa dan Komisi Uni Eropa. "Tapi jika rakyat dalam referendum menolak, artinya posisi tawar menawar Yunani akan kembali kuat", kata kepala pemerintahan Yunani dari partai kiri Syriza itu.

Para pimpinan negara terkemuka Eropa masing-masing Kanselir Jerman Angela Merkel, presiden Peranci Francois Hollande dan Presiden Italia Matteo Renzi juga sudah memperingatkan PM Yunani itu, bahwa referendum yang akan digelar hari Minggu depan bisa bermakna pemilihan untuk keluar dari zona Euro. Senada dengan itu presiden Komisi UE, Juncker mengatakan penolakan rakyat bisa diartikan sebagai penolakan Yunani pada Uni Eropa.

PM Tsipras sudah mengimbau rakyat Yunani untuk menolak rancangan renegosiasi utang dari "Troika Eropa". Lebih 20.000 demonstran Senin (29/6) turun ke jalanan Athena untuk mendukung pemerintahan kiri Yunani. Sementara presiden Komisi Uni Eropa, Juncker terus berusaha mendekati warga, untuk menyetujui rencana baru bailout dari kreditor terpenting itu.

as/ml(rtr,ap,afp,dpa)