1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

020910 Smoking Ban Greece

7 September 2010

Mulai 1 September lalu merokok dilarang di semua tempat umum di Yunani, termasuk kantor-kantor, di bar atau tempat minum-minum juga di restoran. Peraturan larangan merokok yang diterapkan kali ini adalah yang terketat.

https://p.dw.com/p/P69d
Simbol larangan merokok di YunaniFoto: dpa/DW

Banyak warga Yunani ragu apakah peraturan baru larangan merokok mulai 1 September 2010 akan ditaati. Keraguan yang beralasan, karena 1 Juli tahun lalu merokok dilarang di sejumlah tempat umum, tapi dalam pelaksanaannya terlalu banyak pengecualian. Antara lain larangan merokok tidak berlaku untuk bar dan restoran yang luasnya kurang dari 70 meter persegi, sehingga pemberlakukan peraturan itu tidak benar-benar dapat ditaati.

Di tengah-tengah krisis keuangan Yunani banyak pihak yang menentang pemberlakuan larangan merokok terutama dari pemilik restoran, yang khawatir akan kehilangan pelanggan dan pendapatan.

Dimitris Arvanitis menjalankan usaha cafe ala Wina, Austria, di kawasan Exarchia di ibukota Yunani, Athena. Kawasan yang dikenal sebagai pusat pertemuan para kaum muda dan mahasiswa. Lebih dari 90 persen pelanggan cafe-nya perokok berat, dan itu sebabnya Arvanitis khawatir, peraturan larangan merokok akan merugikan usahanya. Menurutnya, setiap pemilik cafe seharusnya diijinkan untuk memilih peraturan merokok yang paling baik sesuai dengan usahanya.

Arvanitis tidak sendirian, karena 40 pemilik cafe dan restoran yang sudah terpukul akibat krisis keuangan Yunani, bergabung dalam kampanye menentang undang-undang larangan merokok itu

"Jika kami benar-benar melaksanakan peraturan baru itu, kami harus gulung tikar. Jadi kami memutuskan untuk menentangnya dan kami mengatakan kepada pemerintah, jika kalian mempertahankan larangan merokok yang ketat, maka kami akan menyerah. Kalian boleh mendapat lisensi usaha kami, tapi jika hal ini terjadi kalian juga harus menemukan pekerjaan bagi ratusan orang, yang saat ini bekerja untuk kami…“

Dalam masa krisis ekonomi argumen itu merupakan hal yang serius di Yunani, tidak ada pemerintahan yang mau menanggung risiko hilangnya sedemikian banyak lapangan kerja. Tapi di sisi lain, aksi anti merokok di Yunani juga memiliki kekuatan.

Panayotis Behrakis, profesor kedokteran yang sangat terpandang dan kepala Komite koordinasi gerakan anti rokok Yunani menekankan, terutama dalam masa krisis pemerintah harus menurunkan biaya publik, termasuk biaya kesehatan bagi para perokok


"Merokok adalah beban luar biasa bagi perekonomian kami. Lebih jauh saya dapat mengatakan bahwa hal itu salah satu penyebab krisis hutang kami saat ini, jika memperhatkan jumlah total beban biaya untuk merawat orang yang memiliki masalah kesehatan akibat merokok, diperkirakan dua juta Euro per tahunnya. Jadi jika kami serius ingin mengatasi masalah itu, kami juga harus menanggulangi masalah meningkatnya biaya kesehatan.“

Meskipun semua kemajuan dalam memerangi bahaya merokok, di Eropa merokok masih tetap merupakan penyebab kasus kematian dalam jumlah besar, yang sebetulnya dapat dihindari. Setiap tahunnya satu dari tujuh kasus kematian di Uni Eropa disebabkan merokok. Usia orang yang meninggal akibat merokok, rata-rata 14 tahun lebih dini, daripada orang yang tidak merokok. Selain itu 50 persen perokok meninggal sebagai dampak rokok yang dikonsumsinya. Merokok juga sama berbahayanya bagi orang yang tidak merokok atau perokok pasif. Sebuah studi jurnal kesehatan Inggris tahun 2004 mengumumkan sebuah hasil studi dampak merokok bagi perokok pasif. Menurut studi tersebut, di kalangan orang dewasa yang hidup atau memiliki pasangan perokok, meskipun dirinya sendiri tidak pernah merokok, risiko rata-rata usia kematiannya meningkat 15 persen. Diperkirakan biaya perawatan penyakit sebagai dampak merokok, meliputi 1 sampai 1,4 persen produk domestik bruto Uni Eropa. Dengan kata lain berdasarkan data tahun 2005, setiap tahunnya 100 milyar Euro biaya kesehatan, yang dikeluarkan Uni Eropa sebagai dampak merokok.

Oleh sebab itu salah satu prioritas utama politik Uni Eropa untuk kesehatan publik tetap meredam jumlah perokok di Eropa. Sasaran kelompok utama tindakan pencegahan adalah remaja, karena 80 persen kebiasaan merokok dimulai saat usia remaja.

Musim panas lalu Yunani sudah menerapkan larangan merokok secara terbatas, yang penuh dengan kelonggaran dan revisi pada menit-menit terakhir, sehingga pelaksanaan peraturan itu tidak efektif. Saat ini pihak berwenang Yunani berusaha melakukan metode penghargaan dan hukuman, dengan memperketat larangan merokok di tempat-tempat publik, tapi sekaligus mengurangi denda bagi pelaku pelanggaran. Profesor Behrakis memandang upaya ini memiliki peluang kesuksesan lebih besar.

"Tahun lalu ada rangkaian situasi ygn mencegah larangan merokok diterapkan. Setelah musim panas kami memperoleh peringatan flu babi, kemudian pemerintah baru mulai menjalankan tugas karena kami mengalami krisis ekonomi. Sedemikian jelas sehingga dalam kaitan ini, larangan merokok yang lebih efektif tidak menjadi prioritas nomor satu kami. Tapi hal itu kini menjadi agenda utama lagi, dan saya hanya dapat berharap itu dapat direalisasikan. Maksud saya, kebanyakan negara termasuk negara tetangga Turki, sudah menjadi negara bebas rokok, jadi mengapa merokok tidak dilarang di Yunani?“

Pelaksanaan peraturan baru ini akan diawasi oleh inspektur polisi khusus dan polisi lokal. Pemilik bar dan restoran dikenai tanggung jawab, jika terjadi pelanggaran larangan merokok di lahan usahanya dan dikenai denda 10 ribu Euro.

Tapi pemilik cafe Dimitris Arvanitis mengatakan ia menolak menjadi pengawas ala Big Brother. Polisi seharusnya tidak mengganggunya dan sebaiknya berbicara langsung dengan pelanggannya

"Mereka sebaiknya berbicara langsung dengan pengunjung cafe. Anda tahu, saya tidak bisa memaksa orang untuk merokok atau berhenti merokok. Itu keputusan masing-masing. Dan jika seseorang akan merokok, saya memberi mereka asbak, karena saya ingin menjaga tempat saya tetap bersih dan rapih.“

Menurut jajak pendapat terakhir, 70 persen warga Yunani mendukung larangan anti merokok itu, sementara lebih dari 90 persen orang yang tidak merokok, menilai peraturan baru itu positif.“

Tapi tidak akan mudah melaksanakan peraturan kawasan tidak merokok di Yunani, negara yang lebih dari 40 persen warganya masih merokok di tempat-tempat umum, di taksi atau kendaraan umum atau bahkan di tempat kerja.Dibanding negara-negara Uni Eropa lainnya, Yunani masih merupakan negara dengan jumlah terbesar perokok terberat.

Jannis Papadimitriou/Dyan Kostermans

Editor: Pasuhuk