1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

10 Tewas di Filipina Akibat Topan

16 Juli 2014

Akibat angin topan yang landa kawasan Filipina dan ibukotanya Manila sedikitnya 10 orang tewas. Selain itu lebih dari 370.000 orang terpaksa mengungsi dari tempat tinggal mereka di enam provinsi di bagian timur Filipina.

https://p.dw.com/p/1Cdmi
Foto: Reuters

Para pengungsi ditampung di sekolah-sekolah, balai kota dan tempat penampungan lain. Pasar bursa, kantor-kantor dan sekolah juga ditutup, demikian dikatakan pemerintah, Rabu (16/07). Selain itu, lebih dari 200 penerbangan nasional maupun internasional dibatalkan.

Pusat angin topan Rammasun, melewati bagian selatan Manila hari Rabu, setelah menyebabkan kerusakan aliran listrik dan menumbangkan pohon di daerah lain di pulau Luzon. Sebagian besar jalan di pulau itu kini tertutup pohon tumbang dan tiang listrik yang rusak. Angin topan itu juga menyebabkan kerusakan serupa di Manila.

Kerusakan di ibukota tidak terlalu berat

Namun demikian, menurut pemimpin Palang Merah Nasional Filipina Richard Gordon, kerusakan di ibukota tidak terlalu berat. Para pekerja Palang Merah terutama menyelamatkan orang yang tertimpa reruntuhan di Bagangas City. Di daerah itu dua orang tewas akibat tersengat aliran listrik dari saluran yang rusak akibat topan. Ia menambahkan, pihaknya tidak menerima laporan tentang banjir di pusat ibukota Manila, karena taifun tidak membawa hujan, melainkan angin yang sangat kuat.

Philippinen Taifun Rammasun
Sejumlah rumah di daerah kumuh rusak total akibat terjangan topan.Foto: Reuters

Di provinsi Samar, seorang perempuan tewas karena tertimpa tiang listrik yang tumbang. Di dua provinsi lainnya, dua pria yang mengendarai motor tertimpa pohon. Tiga orang tewas akibat dinding yang runtuh dan menimpa mereka di Lucena, di sebelah tenggara Manila. Seorang anak berusia 11 bulan juga tewas akibat dinding yang runtuh di Cavite. Demikian keterangan pemerintah.

Tiga nelayan dinyatakan hilang di Catanduanes, di dekat provinsi Albay, daerah daratan yang pertama kali diterjang Rammasun, Selasa malam (15/07). Sejauh ini tidak ada perkiraan tentang kerusakan yang diderita daerah-daerah yang tidak terhubung listrik serta telefon. Sedikitnya empat provinsi di pulau Luzon tenggara akan menyatakan keadaan darurat, sehingga pemerintah lokal bisa mengeluarkan dana bantuan darurat.

Aliran listrik dan telefon terputus

Di daerah teluk Manila, badai mendatangkan gelombang besar, sehingga pemerintah melaksanakan upaya pengungsian para penduduk daerah kumuh di luar ibukota. Dengan bergeraknya angin topan ke Barat, diperkirakan gelombang berikutnya masih akan datang. Sekitar 85% daerah yang mendapat pasokan listrik dari perusahaan terbesar, Manila Electric Co., terputus dari aliran listrik. Kemungkinan kerusakan baru bisa teratasi Kamis (17/06). Demikian keterangan seorang juru bicara.

Sebagian wilayah Filipina masih dalam proses perbaikan akibat taifun Haiyan, yang menerjang kawasan itu November 2013. Akibat Haiyan, lebih dari 6.100 orang tewas, dan sebagian besar akibat gelombang tinggi yang menyerupai Tsunami. Sejumlah besar orang kehilangan tempat tinggal.

Badan pemantau siklon tropis, Tropical Storm Risk menyatakan Rammasun termasuk badai kategori 2, dalam skala antara dua sampai lima. Sedangkan Haiyan termasuk kategori 5. Diperkirakan, Rammasun akan semakin kuat dan masuk kategori tiga dalam beberapa hari mendatang, setelah kembali ke wilayah laut dan menambah kekuatan dari air yang hangat. Dari Laut Cina Selatan, Rammasun akan bergerak ke Hainan.

ml/hp (rtr, dpa, ap)