1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

15 Kru Feri Korsel Diseret ke Pengadilan

cp/hp (ap, dpa, rtr)15 Mei 2014

Jaksa Korea Selatan resmi menyeret 15 kru kapal feri nahas ke meja hijau. Empat diantaranya diganjar tuduhan pembunuhan, menyusul bencana yang menelan korban tewas atau hilang hingga 300 orang lebih.

https://p.dw.com/p/1C0TR
Foto: Reuters

Tuntutan pembunuhan diperuntukkan kapten kapal dan tiga kru lainnya karena dianggap gagal melaksanakan tugas untuk melindungi penumpang. Apabila terbukti bersalah, mereka dapat dikenai hukuman mati, menurut Mahkamah Agung Korea Selatan.

Sebelas kru lainnya mendapat tuntutan atas dugaan lalai dan menelantarkan penumpang ketika kapal feri tenggelam 16 April lalu. Tuntutan dilayangkan hari Kamis (15/5) di Pengadilan Distrik Gwangju dan tanggal sidang akan ditentukan dalam beberapa hari ke depan, menurut pegawai pengadilan yang menolak disebutkan namanya.

Lima belas kru tersebut, semuanya terlibat dalam navigasi kapal, termasuk ke dalam kelompok pertama yang diselamatkan dari kapal feri Sewol saat kapal mulai doyong.

Sudah terlambat

Kapten kapal Lee Joon-seok awalnya memerintahkan penumpang untuk berada di dalam kabin dan membutuhkan setengah jam untuk mengeluarkan perintah evakuasi, namun tidak diketahui apakah pesan ini disampaikan ke penumpang.

Dalam sebuah video yang diambil seorang penjaga pantai, sang kapten terlihat meninggalkan feri hanya mengenakan pakaian dalam menuju kapal penyelamat sementara banyak penumpang yang masih berada dalam kapal yang mulai tenggelam.

Kepada wartawan, Lee mengatakan usai penangkapannya bahwa ia menunda perintah evakuasi karena kapal penyelamat belum tiba dan ia mengkhawatirkan keselamatan penumpang di perairan yang dingin dan berarus deras.

Insiden paling mematikan

Sekitar sebulan setelah bencana terjadi, 281 jenazah telah dievakuai dari bangkai kapal sementara 23 lainnya masih dinyatakan hilang. Pencarian jasad korban di bawah laut terhambat arus kuat dan cuaca buruk. Keluarga korban yang hilang tetap berkemah di pelabuhan terdekat dan masih menunggu kabar.

Kebanyakan korban tewas adalah siswa sekolah menengah atas tak jauh dari Seoul, yang mengikuti karyawisata menuju pulau Jeju yang kerap disambangi turis.

Tenggelamnya kapal Sewol merupakan salah satu bencana paling mematikan sepanjang sejarah modern Korea Selatan, memicu duka nasional dengan lebih dari 1,8 juta orang dilaporkan mengunjungi lokasi berduka di seluruh penjuru negeri.

Pemerintah Korea Selatan dihujani kritik publik menyangkut penanganan bencana. Pihak berwenang juga berulang kali mengoreksi jumlah penumpang dalam kapal dan jumlah korban yang selamat.

cp/hp (ap, dpa, rtr)