1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

15 Tewas di Sekolah PBB di Gaza

25 Juli 2014

Serangan Israel ke sebuah sekolah PBB di Gaza menewaskan 15 warga sipil, termasuk pegawai PBB. Tekanan internasional terus meningkat menuntut gencatan senjata antara Israel dan Hamas.

https://p.dw.com/p/1CilO
Foto: Reuters

Sedikitnya 15 warga Palestina tewas dalam serangan ke sebuah sekolah PBB di Beit Hanun yang dijadikan tempat penampungan pengungsi. Lebih 200 orang luka-luka dalam insiden itu. Saat serangan hari Kamis (24/07), ada sekitar 1200 orang yang mencari perlindungan di tempat itu.

Sekretaris Jendral PBB Ban Ki Moon mengecam keras serangan ke sekolah yang dikelola Badan PBB Urusan Pengungsi Palestina UNRWA.

Sekjen PBB mengatakan, ia benar-benar terkejut dengan serangan itu, yang "menggarisbawahi lagi tuntutan bahwa pembunuhan harus berhenti, dan harus berhenti sekarang juga."

"Banyak yang tewas, termasuk perempuan dan anak-anak, dan pegawai PBB juga", kata Ban.

Militer Israel mengatakan, serangan ke sekolah PBB itu adalah insiden "salah tembak".

UNRWA menerangkan, pihaknya sempat berunding dengan militer Israel sebelum serangan itu terjadi agar diberlakukan gencatan senjata untuk mengevakuasi para penduduk sipil.

Sejak operasi militer Israel di Jalur Gaza, lebih 800 warga Palestina tewas. Sekitar 100.000 orang mengungsi dan mencari perlindungan di sekolah-sekolah yang dikelola PBB.

Pusat Hak Asasi Palestina menyebutkan, 80 persen korban tewas adalah warga sipil, seperempatnya anak-anak.

Gencatan senjata dan "Hari Kemarahan"

Menteri Luar Negeri AS John Kerry masih berada di Timur Tengah untuk mengupayakan gencatan senjata. Kerry dijadwalkan bertemu dengan PM Israel Benjamin Netanyahu hari Jumat.

Proposal yang diajukan adalah gencatan senjata kemanusiaan selama tujuh hari, untuk memberi kemungkinan evakuasi korban dari daerah pertempuran.

Menurut kalangan diplomatik, delegasi dari Israel dan Hamas akan datang ke Kairo untuk melakukan perundingan di bawah penengahan Mesir.

"Kelihatannya akan ada deklarasi gencatan senjata kemanusiaan untuk tujuh hari, lalu semua datang ke Kairo untuk berunding", kata seorang pejabat Palestina yang dekat dengan Presiden Mahmoud Abbas.

Namun pimpinan Hamas Khaled Meshaal mengatakan dalam wawancara dengan BBC, gencatan senjata harus termasuk pencabutan blokade Gaza.

"Kami ingin gencatan senjata sesegera mungkin, dan paralel dengan itu pencabutan blokade Gaza", ujarnya.

Menjelang hari Jumat terakhir dalam bulan Ramadan, warga Palestina mendeklarasikan "Hari Kemarahan" di Tepi Barat. Aparat keamanan Israel memperketat penjagaan, terutama di sekitar Yerusalem.

hp/ab (afp,rtr)