1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

150 Tahun Partai Sosial Demokrat SPD Jerman (II)

Richard Fuchs22 Mei 2013

Partai Sosial Demokrat SPD di Jerman sudah ada sejak 150 tahun. SPD adalah partai demokrasi tertua di dunia, yang suaranya dimulai dari gerakan pekerja sebelum berkembang menjadi partai rakyat.

https://p.dw.com/p/18bTA
Wahlplakate der SPD 1919 und 1945 // Bildquelle jew.: FES via: DW/Nikolas Fischer
Plakat pemilu Partai SPD 1919 dan 1945Foto: jew.:FES

Setelah berakhirnya Perang Dunia II, Partai Sosial Demokrat SPD berkembang menjadi partai rakyat berhaluan kiri, yang terutama pada awal masa pasca perang sibuk berkutat dengan masalah internal. Ketika partai-partai konservatif pemerintah Jerman memajukan ekonomi sesuai aturan kapitalistis, SPD mengoreksi sikap dasarnya yang anti kapitalis.

Dalam program partai yang disebut "Godesberger Programm 1959", partai sosial demokrat mengakui ekonomi bebas, tapi dengan sistem jaminan sosial yang kuat. Untuk mantan sekjen SPD Franz Müntefering, dokumen mendasar itu secara simbolis sama seperti pembentukan baru partainya.

West Germany's Chancellor Willy Brandt kneels before the Jewish Heroes' monument in Warsaw, Poland, Monday, Dec. 6, 1970. Brandt is attending meetings to improve relations between his government and the Communist nations.
Kanselir Willy Brandt bertekuk lutut di depan Monumen Peringatan Yahudi korban NAZI di Warsawa (6/12/1970)Foto: ddp images/AP Photo

Dengan dimulainya koalisi besar 1966, dimulailah dekade yang dipengaruhi sosial demokratis pasca PD II di Jerman. Jika sebelumnya politisi SPD selama beberapa generasi menitikberatkan hak memilih bagi umum dan setara, hak pilih bagi perempuan, batas waktu kerja 8 jam sehari dan peningkatan peran serikat pekerja di dalam negara sosial Jerman, maka Kanselir sosial demokrat Willy Brandt mulai 1969, terutama berfokus pada politik perdamaian dengan negara-negara sosialis di Eropa.

Brandt mendapat hadiah Nobel Perdamaian tahun 1971, untuk haluan politiknya perdamaian dan perujukan. Sebagai kanselir Jerman Willy Brandt secara simbolis meminta maaf kepada rakyat Polandia untuk kejahatan diktator NAZI dengan bertekuk lutut di monumen kejahatan NAZI di Warsawa.

Delegierte aus dem SPD-Parteitag in Godesberg 1959 ### "Im Folgenden bieten wir eine Auswahl hochaufgelöster Abbildungen, die Sie kostenfrei im Zusammenhang mit der Berichterstattung oder anderen Verwendungen im Kontext des Jubiläums der Sozialdemokratie nutzen können. Bei Verwendung bitten wir um Hinweis an: Eva.Vary[at]fes.de. Als Bildnachweis nehmen Sie bitte © AdsD der Friedrich-Ebert-Stiftung. Derzeit finden Sie erst eine kleine Auswahl, die noch weiter ausgebaut wird." ###
Delegasi peserta kongres Partai SPD di Bad Godesberg (Bonn) 1959Foto: AdsD der Friedrich-Ebert-Stiftung

Bagi Egon Bahr, arsitek politik Eropa Timur di era Brandt, "Itu adalah instink sesaat yang membuatnya melakukan sebuah gerakan tubuh, lewat seseorang yang secara pribadi tidak bersalah, untuk meminta maaf bagi kesalahan rakyatnya."

SPD Antara Krisis dan Awal Baru

Terutama di tahun-tahun sebelum dan sesudah penyatuan kembali Jerman yang ditandai dengan runtuhnya Tembok Berlin 1989, Partai Sosial Demokrat SPD secara politis tidak bisa ikut ambil bagian. Helmut Kohl (CDU) dikenal sebagai "Kanselir Penyatuan", yang membawa partai konservatif CDU bertahan di kursi pemerintahan.

Sebaliknya sampai 1998, SPD terduduk di bangku oposisi. Baru dengan pergantian pemerintahan di bawah Kanselir Gerhard Schröder, SPD berani melakukan pembaharuan. Schröder membangun SPD dari partai buruh menjadi partai "tengah baru", dengan program partai yang menarik bagi karyawan, pekerja lepas dan kelompok buruh yang makin sedikit.

Tingginya pengangguran dan resesi ekonomi membuat SPD dengan konsep reformasi "Agenda 2010" melakukan perubahan radikal sistem pasar tenaga kerja dan sosial.

Kelompok pemilih tradisional SPD, yakni para pekerja industri dan kelompok berpendapatan rendah mulai berpaling dari partai sosial demokrat. Dan terutama setelah berakhirnya masa jabatan kanselir Gerhard Schröder (2005), SPD terpuruk dalam krisis jati diri selama bertahun-tahun.

ARCHIV - Bundeskanzler Gerhard Schröder spricht in Bonn auf der ersten SPD-Regionalkonferenz zur Agenda 2010 (Archivfoto vom 28.04.2003). Schröder feiert am 07.04.2009 seinen 65. Geburtstag. Foto: Bernd Thissen (zu dpa Korr vom 05.04.2009) +++(c) dpa - Bildfunk+++
Gerhard Schröder dengan konsep reformasi "Agenda 2010"Foto: DPA

Bagi tokoh kawakan SPD Erhard Eppler, traktat pembentukan SPD saat ini menjadi lebih aktual dibanding sebelumnya. Karena justru sekarang penting mencegah agar demokrasi tidak dibangun sesuai aturan main pasar.

"Bukan lagi demokrasi, jika pasar menentukan apa yang terjadi." Karena itu tugas sosial demokrat adalah menata pasar, agar juga di abad ke-21 tetap selaras dengan demokrasi." Itu tugas yang tidak kalah penting, dibanding saat baru dimulainya kiprah sosial demokrasi."