1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

1945 - 1949 Akhir Perang Dunia II dan Terpecahnya Jerman

https://p.dw.com/p/JYuY

8 Mei 1945: Perang Berakhir

Mauerchronik 1_1
Di Berlin-Karlshort, komandan tempur Wilhelm Keitel menandatangani surat kapitulasi tanpa syarat. Hitler telah tewas, Perang Dunia II di Eropa telah usai, Nazi yang mendominasi Jerman dan Eropa telah digulingkan. Namun setelah itu meletuslah Perang Dingin yang kemudian berlangsung lebih dari 40 tahun.Foto: picture-alliance/akg-images

17 Juli - 2 Agustus 1945: Keputusan Nasib Jerman

Mauerchronik 1_2
Perang usai. Aliansi anti Hitler bertemu pertama kali di Potsdam. Ketiga pemimpinnya, Stalin (Uni Soviet), Churchill (Inggris) dan Truman (Amerika), mematok sungai Oder-Neisse sebagai batas Jerman-Polandia. Dengan itu secara de fakto mereka mendukung pengusiran warga Jerman dari wilayah timur Jerman. Perbedaan pendapat pertama diantara ketiga negara aliansi ini adalah seputar perombakan alat-alat industri untuk ganti rugi kerugian perang.Foto: picture-alliance/akg-images

22 April 1946: Peleburan Partai Berhaluan Kiri Menjadi SED

Mauerchronik 1_3
Di Berlin Partai Sosialis Demokrat dan Partai Komunis dilebur jadi Partai Sosialis Persatuan Jerman (SED), meski ada penolakan dari Partai Sosial Demokrat Jerman (SPD). Atas tekanan Uni Soviet yang menduduki Berlin, pimpinan Partai Sosial Demokrat, Otto Grotewohl, akhirnya menyerah dan menjabat tangan pimpinan Partai Komunis, Wilhelm Pieck. Simbol jabatan tangan ini dipatri menjadi lambang partai.Foto: picture-alliance/dpa

20 Juni 1948: Meningkatnya Taraf Hidup

Mauerchronik 1_4
Perubahan nilai uang di Jerman bagian barat memberikan sinyal positif setelah perang usai. Toko-toko menyediakan semua barang kebutuhan. Setiap orang dapat membeli apa yang diperlukan dengan uang sebesar 40 Mark (mata uang lama Jerman) yang mereka terima sebelumnya. Tiga hari setelahnya hal yang sama diberlakukan juga di wilayah timur. Di sana tiap orang mendapat 70 Mark Jerman Timur. Tapi jumlah barang yang bisa dibeli cuma sedikit.Foto: picture-alliance/dpa

24 Juni 1948: Blokade Soviet terhadap Berlin Barat

Mauerchronik 1_5
Penutupan jalan dan saluran air sangat mengejutkan pimpinan di Berlin bagian barat. 2,2 juta warga Berlin Barat yang terkepung pasukan Uni Soviet amat bergantung pada pasokan bahan dari luar. Pimpinan Berlin Barat tidak mau menyerah. 278.000 kali pesawat Rosinenbomb menjatuhkan bahan pangan dari udara. Warga Berlin kelaparan namun bertahan hidup. Bulan Mai 1949 Uni Soviet menghapus blokadenya.Foto: picture-alliance/dpa

23 Mei 1949: Negara Jerman Berdiri

Mauerchronik 1_7
Dengan 1 suara lebih, parlemen Jerman mengukuhkan Konrad Adenauer sebagai kanselir pertama. Mantan walikota Köln yang pernah disekap Nazi di penjara ini merupakan anggota Partai Uni Demokrat Kristen (CDU). Sukses terbesarnya adalah keputusannya memasukkan Jerman ke aliansi Barat, sosialisasi pasar, menolak paham komunisme dan keputusan tentang ibukota negara Bonn. Adenauer terpilih kembali sebagai kanselir sebanyak tiga kali (1953, 1957, 1961).Foto: picture-alliance/akg-images

15 September 1949: Konrad Adenauer, Kanselir Pertama

Mauerchronik 1_6
Undang Undang Dasar sebagai Konstitusi sementara dikeluarkan di Bonn. Ini menandakan kelahiran Bundes Republik Jerman. Belajar dari Republik Weimar: hak-hak dasar, peranan negara bagian dan kanselir dikaji ulang. Pemerintahan hanya bisa dibubarkan jika pada saat yang sama dipilih pemerintahan baru. Konsep yang semula bersifat sementara ternyata ampuh dan sampai kini menjadi bagian konstitusi negara Jerman bersatu.Foto: picture-alliance/dpa

7 Oktober 1949: Jerman Pecah

Mauerchronik 1_8
Di wilayah pendudukan Soviet, Dewan Rakyat diubah jadi Parlemen DDR. Konstitusi yang sebelumnya telah dirumuskan langsung disahkan. Isinya: pencabutan hak pribadi warga dan penerapan prinsip blok bagi semua partai yang berkuasa. 11 Oktober Wilhelm Pieck dipilih sebagai presiden pertama. Otto Grotewohl bertugas membentuk pemerintahan baru. Republik Demokrasi Jerman (DDR) lahir sebagai negara pecahan Jerman.Foto: picture-alliance/akg-images