1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

2 Jet Tempur Indonesia Cegat Herkules Malaysia

27 Juni 2016

Dua pesawat tempur F-16 TNI Angkatan Udara mencegat pesawat Hercules Malaysia jenis C-130 di atas Kepualan Natuna. Belum jelas mengapa pesawat itu melanggar ruang udara Indonesia tanpa ijin.

https://p.dw.com/p/1JENU
Afghanistan US-Kampfjets F16
Foto: Imago/UPI Photo

Sebuah pesawat pengangkut militer Malaysia jenis C-136 melanggar ruang udara Indonesia tanpa izin. TNI Angkatan Udara segera menerbangkan dua jet temput F-16 dari Natuna untuk mencegat pesawat Malaysia itu.

Menurut keterangan TNI AU, insiden itu terjadi hari Sabtu (25/06). Kedua F-16 diluncurkan setelah pemantau di darat tidak mendapat jawaban dari jalur komunikasi internasional, ketika menghubungi pesawat Malaysia yang melanggar zona terbang Indonesia.

Pesawat Tentera Udara Diraja Malaysia (TDUM) itu diketahui berangkat dari Subang Air Force Base di Malaysia Barat menuju ke Sabah. F-16 TNI AU sempat terlibat kontak visual dengan pesawat C-130 Malaysia yang kemudian melanjutkan penerbangan di jalur udara Malaysia.

Tapi Kementerian Pertahanan Malaysia membantah, pesawatnya melanggar wilayah udara Indonesia. Menteri Pertahanan Malaysia Hishammuddin Tun Hussein menerangkan, dua pesawat F-16 TNI AU memang sempat membuntuti pesawat militer Malaysia pada ketinggian sekitar 23.000 kaki, namun keduanya kemudian menghilang lagi.

Menteri Pertahanan Malaysia menegaskan, pesawatnya tidak dicepat, apalagi dipaksa mendarat. Yang terjadi hanyalah identifikasi visual.

Selanjutnya Hishammuddin Tun Hussein menerangkan, pesawat C-16 Malaysia dengan nama panggil MEGA 207 itu sedang melakukan penerbangan pelatihan sesuai rute yang telah ditetapkan. Rute penerbangan juga sudah diteruskan ke pihak-pihak terkait sesuai prosedur operasi standar.

"Kami tetap akan menggunakan rute ini seperti biasanya", kata Hishammuddin hari Senin (27/06). Dia selanjutnya menerangkan, sudah ada perjanjian antara Malaysia dan Indonesia yang mengatur penggunaan ruang udara di atas wilayah laut, dari tahun 1982.

Menteri Pertahanan Malaysia berjanji akan mendiskusikan hal ini secara langsung dengan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu yang akan ditemuinya bulan depan di Jakarta.

Insiden itu terjadi dua hari setelah Presiden Joko Widodo mengunjungi daerah perairan Natuna dan berfoto di atas kapal perang. Kunjungan Jokowi ke Natuna berkaitan dengan maraknya penangkapan ikan ilegal yang sering terjadi di kewasan itu, yang kerap dilakukan oleh kapal-kapal nelayan saal Cina.

Indonesien Marine Kriegsschiff
TNI AL beberapa kali mengkap kapal nelayan Cina yang melakukan illegal fishing di perairan NatutaFoto: Getty Images/AFP/A. Ibrahim

TNI Angkatan Laut beberapa kali mencegat dan menahan kru kapal nelayan Cina karena melakukan penangkapan ikan ilegal. Aksi tersebut sempat mengundang protes tajam dari Cina, namun Cina kemudian mengakui daerah perairan Natuna sebagai "bagian dari teritorial Indonesia".

Tahun 2002 Indonesia pernah kehilangan Pulau Sipadan dan Ligitan setelah kalah di Mahkamah Internasional, yang memutuskan bahwa kedua pulau itu berada di bawah adminsitasi Malaysia.(Foto Artikel: Pesawat F-16 NATO di Afghanistan)

hp/ap (afp, bernama)