1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

3 Kapal Tertahan di Freeport

11 Juli 2011

Perusahaan pertambangan tembaga dan emas Freeport berjanji tidak akan memberi sanksi kepada pemimpin serikat kerja. Namun belum tercapai kesepakatan antara perusahaan dan pekerja terkait persoalan upah.

https://p.dw.com/p/11t2s
Perusahaan Freeport kerap menghadapi protes internal maupun eksternalFoto: AP

Perusahaan tambang Freeport-McMoRan Cooper & Gold di Papua menggelar negosiasi dengan pemimpin serikat kerja, untuk mencoba mengakhiri aksi pemogokan di perusahaan tersebut ynag telah memasuki pekan kedua.

Perusahaan itu juga berjanji untuk tidak menghukum para pemimpin serikat kerja. Namun sejauh ini belum juga dicapai kata sepakat dengan para pegawai, terkait tuntutan upah. Aksi pemogokan telah melumpuhkan operasi pertambangan di perusahaan tambang emas dan tembaga raksasa itu.

Sementara, tiga kapal kargo yang mengangkut pasokan tertahan di pelabuhan Freeport-McMoRan Cooper & Gold, di Timika menyusul aksi pemogokan tersebut.

Kapal-kapal yang tertahan terdiri dari sebuah kapal yang akan berangkat ke Spanyol. Lainnya, sebuah kargo yang bermuatan 20 ribu ton dan ditujukan ke PT Smelting's Cooper di Pulau Jawa, untuk peleburan tembaga. Ketiga, sebuah kapal yang akan diberangkatkan ke Cina. Demikian dikatakan sumber yang menolak disebutkan namanya. Freeport menolak berkomentar lebih jauh, dan hanya mengatakan bahwa pengiriman konsentrat dari pertambangan Grasberg tidak terpengaruh oleh aksi pemogokan.

Saksi mata menyebutkan, pelabuhan itu terlihat sepi. Sementara dua kapal yang mengangkut persediaan bahan bakar dan makanan ke Freeport, juga tertahan di pelabuhan terpencil terbut, akibat banyaknya pegawai yang ikut serta dalam aksi pemogokan.

Ayu Purwaningsih (rtr)

Editor : Edith Koesoemawiria