1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

6 Produsen Mobil Besar Setop Produksi Mobil Bensin Pada 2040

12 November 2021

Enam produsen mobil berjanji menghentikan produksi kendaraan berbahan bakar fosil pada 2040 untuk mengurangi emisi karbon. Tapi nama-nama teratas produsen mobil tak terlibat sehingga dikhawatirkan akan menjadi tantangan.

https://p.dw.com/p/42oNj
Produksi mobil bensin akan dihentikan
Tujuan dihentikannya produksi mobil berbahan bakar fosil adalah untuk mengurangi emisi karbonFoto: picture-alliance/dpa/A. Bradshaw

Enam pembuat mobil besar pada Rabu (10/11) berkomitmen untuk menghentikan produksi kendaraan berbahan bakar fosil di seluruh dunia pada tahun 2040. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya global untuk mengurangi emisi karbon, kata pemerintah Inggris dalam sebuah pernyataan.

Meski begitu, sumber yang mengetahui isi perjanjian tersebut mengatakan beberapa pembuat mobil besar termasuk dua teratas di dunia, yakni Toyota Motor Corp (7203.T) dan Volkswagen AG (VOWG_p.DE), serta pasar mobil penting Cina, Amerika Serikat, dan Jerman belum mendaftar.

Ini berarti, tantangan untuk beralih ke masa depan tanpa emisi masih tetap ada.

Mobil, truk, kapal, bus dan pesawat menyumbang sekitar seperempat dari semua emisi karbon global, menurut data dari Badan Energi Internasional. Sebagian besarnya berasal dari kendaraan di darat.

Enam perusahaan ini, ditetapkan untuk menandatangani perjanjian pada pembicaraan iklim KTT COP26 di Glasgow. Sebuah inisiatif terbaru untuk membantu membatasi pemanasan global pada pertengahan abad ini.

Ke-6 perusahan tersebut adalah:

1. Volvo Swedia (VOLVb.ST)

2. Produsen mobil AS Ford Motor Co (FN)

3. General Motors Co (GM.N)

4. Mercedes-Benz Daimler AG (DAIGn.DE)

5. BYD Co Ltd Cina (002594.SZ)

6. Jaguar Land Rover yang merupakan sebuah unit Tata Motors Ltd India (TAMO.NS)

Volvo telah berkomitmen untuk sepenuhnya memproduksi kendaraan listrik pada tahun 2030. 

Keengganan Cina dan AS bergabung menimbulkan pertanyaan

Inggris, yang menjadi tuan rumah KTT COP26, mengatakan empat negara baru termasuk Selandia Baru dan Polandia bergabung dengan negara-negara lain yang telah berkomitmen untuk memastikan semua mobil bebas emisi pada tahun 2040 atau lebih awal.

Pernyataan itu muncul pada hari yang didedikasikan untuk membahas masalah transportasi di konferensi tersebut.

Namun, keengganan Cina yang menjadi pasar mobil terbesar di dunia, dan Amerika Serikat sebagai negara dengan ekonomi terbesar di dunia serta pasar mobil terbesar kedua, untuk bergabung dengan janji tersebut menimbulkan pertanyaan tentang efektivitasnya.

GM mengatakan "bangga berdiri bersama perusahaan lain, pemerintah dan organisasi masyarakat sipil untuk mendukung deklarasi berkomitmen untuk bekerja menuju transisi ke kendaraan nol emisi 100% pada tahun 2035."

Ford mengonfirmasi partisipasinya dan berkata: "Semua orang akan bekerja sama untuk mencapai keberhasilan." 

Mobil Ramah Lingkungan Dari Material Daur Ulang Sampah

Komitmen berbiaya mahal

Seorang sumber mengatakan bahwa sementara Amerika Serikat tidak bergabung dengan janji tersebut, kota pembeli mobil utama seperti California dan New York telah mendaftar.

Seorang sumber dari industri otomotif mengatakan beberapa pembuat mobil mewaspadai janji tersebut karena membuat mereka berkomitmen pada perubahan teknologi yang mahal, tetapi tidak memiliki komitmen serupa dari pemerintah untuk memastikan bahwa infrastruktur pengisian dan jaringan yang diperlukan akan dibangun untuk mendukung kendaraan listrik.

Pada musim panas, Komisi Eropa mengusulkan larangan efektif terhadap kendaraan berbahan bakar fosil pada tahun 2035, disertai dengan komitmen untuk membebankan biaya infrastruktur yang diminta oleh pembuat mobil.

Produsen mobil No. 4 dunia, Stellantis (STLA.MI), juga tidak ada di daftar janji terbaru tersebut, begitu pun pembuat mobil Jepang Honda Motor Co Ltd (7267.T) dan Nissan Motor Co Ltd (7201.T); BMW Jerman (BMWG.DE) dan Hyundai Motor Co Korea (005380.KS).

Sementara, perusahaan ride-hailing Uber Technologies Inc (UBER.N) dikabarkan juga akan menandatangani perjanjian tersebut.

Pernyataan pemerintah Inggris mengatakan deklarasi bersama juga akan ditandatangani oleh perusahaan termasuk pengecer makanan Sainsbury's (SBRY.L) dan kota-kota di seluruh dunia yang bertujuan untuk membuat kendaraan mereka ramah lingkungan.

pkp/vlz (Reuters)