1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

9 Bulan untuk Akhiri Krisis Nuklir Jepang

17 April 2011

Untuk pertama kalinya operator reaktor nuklir di Fukushima memberi jadwal waktu bagi penyelesaian krisis. Sementara itu, Menlu AS mendesak Jepang untuk tetap aktif di panggung internasional.

https://p.dw.com/p/10vBt
This Sunday, April 10 image taken by T-Hawk drone aircraft and released by Tokyo Electric Power Co. (TEPCO) shows the reactor building of Unit 2, center, of the tsunami-crippled Fukushima Dai-ichi nuclear power plant in Okuma town, Fukushima Prefecture, northeastern Japan. The American drone aircraft T-Hawk made by Honeywell was used by TEPCO to inspect hard-to-access areas of the plant. The drone can be operated from six miles (10 kilometers) away and transmit video and still images. (AP Photo/Tokyo Electric Power Co.) EDITORIAL USE ONLY
Reaktor Nuklir di Fukushima, gambar diambil dari udara, 10 April.Foto: dapd

AS menjanjikan dukungan penuh bagi Jepang yang tengah membangun kembali setelah dilanda gempa bumi dan tsunami bulan lalu serta krisis nuklir yang belum terselesaikan.

Janji ini ditegaskan Menlu AS Hillary Clinton, hari Minggu di Tokyo, seusai bertemu Menlu Jepang Takeaki Matsumoto. Clinton menyebut tiga bencana itu sebagai krisis multi dimensi dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Tetapi, pada pertemuan dengan PM Naoto Kan, Clinton menunjukkan keyakinannya bahwa Jepang akan dapat mengatasi krisis dengan kekuatannya sendiri, dan akan tetap menjadi salah satu kekuatan ekonomi di dunia sampai beberapa dekade berikutnya.

U.S. Secretary of State Hillary Rodham Clinton, left, shakes hands with Japanese Prime Minister Naoto Kan prior to a meeting at the latter's official residence in Tokyo Sunday, April 17, 2011. Clinton said that America would stand by Japan, saying she was confident the country will fully recover from its tsunami and nuclear disasters. (Foto:Shizuo Kambayashi, Pool/AP/dapd)
Menlu AS Clinton berjabat tangan dengan PM Jepang Naoto Kan, Minggu, 17 April, di Tokyo.Foto: dapd

"Kami menjanjikan sekali lagi dukungan setia bagi Anda dan pemulihan di masa depan. Kami sangat yakin Jepang akan menunjukkan daya lentur yang telah kita saksikan selama krisis dan dalam bulan-bulan ke depan" , kata Clinton.

PM Kan membalas dengan mengatakan, Jepang tidak akan melupakan bantuan AS. Sebelumnya, Menlu Matsumoto menegaskan bahwa Tokyo akan menyingkap sepenuhnya informasi tentang bencana nuklir yang masih berlangsung di PLTN Fukushima Daiichi.

Hari Minggu, operator PLTN tersebut, Tokyo Electric Power Co (TEPCO) akhirnya menjawab pertanyaan tentang berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mengatasi bencana nuklir di Fukushima.

Tsunehisa Katsumata, Direktur TEPCO mengatakan, "Untuk target jangka pendek, kami menetapkan dua langkah. Langkah pertama mengurangi jumlah radiasi. Langkah kedua, mengontrol pelepasan bahan radioaktif. Ada berabgai resiko yang menghadang, tapi kami bertekad menyelesaikan langkah eprtama dalam tiga bulan, dan langkah kedua dalam waktu tiga sampai enam bulan."

TEPCO juga mengatakan akan memasang penutup khusus di reaktor nomor satu, tiga dan empat yang mengalami kerusakan parah. Katsumata juga meminta maaf dan mengatakan ia mempertimbangkan untuk mundur jika krisis sudah diatasi.

Rencana dan jadwal yang diumumkan TEPCO disambut PM Naoto Kan seabgai 'langkah kecil ke depan', seperti dilaporkan kantor berita Kyodo.

Buddhist monks chant sutras during their sit-in demanding the abolition of nuclear power plants in front of the prime minister's official residence in Tokyo Thursday, April 14, 2011. The operator of Japan's tsunami-flooded nuclear power complex in Fukushima, northeastern Japan, was seeking ways Thursday to pull damaged spent fuel rods out of a storage pool at one of its reactors, citing surging radiation and elevated temperatures as worrisome signs. (AP Photo/Koji Sasahara)
Biksu Budha melakukan aksi duduk di depan kediaman resmi PM di Tokyo, 14 April, menuntut ditutupnya reaktor nuklir.Foto: AP

Sebelumnya, Menteri perdagangan dan Industri Banri Kaieda mengatakan, rencana itu akan membantu memindahkan krisis nuklir dari fase darurat ke fase stabilisasi. pemerintah mendeask TEPCO untuk menjalankan rencana itu secara konsisten, atau lebih cepat, tandas Kaieda. Ia menambahkan, dalam waktu tiga sampai enam bulan, pemerintah akan meninjau zona evakuasi di sektiar PLTN.

Sejauh ini, wilayah dalam radius 20 km ditetapkan sebagai zona evakuasi, walau penduduk juga diminta meninggalkan wilayah dalam radius 30 km.

Kerusakan di PLTN Fukushima akibat gempa dan tsunami, menyebabkan temperatur inti nuklir melonjak sehingga sebagian batang bahan bakar nuklir meleleh. Ini merupakan krisis nuklir terburuk dunia dalam 25 tahun terakhir, yang juga menyebabkan Jepang menghadapi keterbatasan listrik. Dari PLTN di timur laut Tokyo, radiasi merembes ke udara, tanah dan laut .

afp,dpa,rtr/Renata Permadi

Editor: Rizki Nugraha