1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Abdullah Mundur, Karzai Menjadi Calon Presiden Tunggal

2 November 2009

Setelah Abdullah Abdullah secara resmi mengundurkan diri sebagai kandidat presiden Afghanistan, maka dalam putaran kedua pemilihan tanggal 7 November, presiden yang sekarang, Hamid Karzai, merupakan calon tunggal.

https://p.dw.com/p/KLjd
Hamid Karzai ketika memberikan suaranya pada Pemilu 20 Agustus laluFoto: AP

Hamid Karzai mengatakan, konstitusi harus dilaksanakan. Dengan demikian pemilihan tetap diselenggarakan, seperti yang tercantum dalam konstitusi.

Sebelumnya Abdullah Abdulah menyatakan, menarik pencalonan dirinya sebagai protes atas terjadinya pelanggaran hukum yang dilakukan pemerintah dan komisi pemilihan. Dari pandangan Abdullah Abdulah, mantan menteri luar negeri, keputusan yang diambilnya adalah tepat. Namun juga mengundang pertanyaan, apakah hal itu merupakan langah mundur bagi proses demokrasi. Yang jelas, keputusannya menjadikan saingannya, Hamid Karzai, menghadapi masalah yang rumit. Bila pemilihan putaran kedua dilangsungkan,, dengan Hamid Karzai tampil melawan dirinya sendiri, maka secara umum pemilihan ini dapat dikatakan sebagai sebuah lelucon.

Wahid Omar dari kubu Hamid Karzai menanggapinya, "Sekarang kami harus menunggu, dalam bentuk apa pihak yang berwenang melaksanakan pemilihan ini. Kami mempunyai sikap, pemilihan adalah hak warga Afganistan. Pengunduran diri Abdullah Abdullah adalah keputusan pribadi, dan tidak boleh mempengaruhi proses yamg sedang berjalan.“

Sampai sekarang itulah sikap yang disampaikan kubu Hamid Karzai. Sikap yang sama juga disampaikan Komisi Pemilihan Umum. Tapi kalangan pengamat menilai, tampilnya Hamid Karzai sebagai one man show dalam pemilihan putaran kedua, yang sebelumnya dituduh melakukan manipulasi hasil pemilihan, maka legitimasinya yang telah tercoreng akan semakin terkubur. Dan akan semakin mendorong meningkatnya aksi dari pejuang Taliban. Satu-satunya jalan adalah menyelenggarakan pertemuan majelis tradisional, Loya Jirga.

Sementara itu muncul spekulasi yang mengatakan, pengunduran diri Abdulah Abdullah sebagai kandidat presiden, sebagai cara untuk melakukan tawar menawar dalam perundingan politik.dengan tujuan ambil bagian dalam kemungkinan dibentuknya pemerintahan kesatuan nasional. Menganinya Abdullah Abdullah menanggapi, "Di hari mendatang Karzai hendaknya menentukan sikap. Saya tidak menutup pintu. Pada waktu bersamaan saya tetap berpijak pada prinsip, seperti yang saya sampaikan dalam kampaye. Tapi pintu tetap terbuka.“

Sementara itu muncul pandangan agar Mahkamah Tinggi turun tangan untuk memutuskannya. Di tengah munculnya berbagai pandangan dan penilaian, terlihat kesan bahwa Hamid Karzai akan kembali menjabat sebagai presiden. Sedangkan Abdullah Abdullah dicalonkan sebagai wakil presiden.

Belakangan ini memang semakin lantang terdengar harapan dari kubu Abdullah Abdullah untuk pada suatu saat ambil bagian dalam kekuasaan. Pertama-tama ia mengundurkan diri, dan kemungkinan kembali mengambil langkah ke depan untuk mendekati Karzai. Tapi sampai sekarang Karzai dapat dikatakan tidak menunjukkan isyarat keinginan untuk menanggapinya.

AR/AS/dpa