1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Abe Janjikan Reformasi Ekonomi

17 Desember 2012

Liberal Demokratik yang unggul pemilu parlemen Jepang memprioritaskan reformasi untuk memerangi krisis ekonomi. Bakal PM, Shinzo Abe juga berhaluan garis keras dalam sengketa teritorial dengan Cina.

https://p.dw.com/p/173ge
Foto: dapd

Shinzo Abe yang menjadi PM Jepang dari 2006 hingga 2007 sesaat setelah pengumuman keunggulan partainya LDP dalam pemilu Minggu (16/12) menyatakan, dia akan memfokuskan reformasi haluan politik ekonomi. LDP meraih 291 dari 480 kursi di majelis rendah Jepang. Diperkirakan LDP akan menjalin koalisi dengan partai Komeito Baru yang meraih 29 kursi.

"Dalam tiga tahun terakhir, ekonomi Jepang terus memburuk, dan reformasi kini akan menjadi prioritas utama program pemerintahan", tegas Abe sesaat setelah pengumuman hasil pemilu. Dia juga menyebutkan akan memerangi resesi dan deflasi dengan anggaran belanja yang lebih tinggi, tanpa terpengaruh utang negara yang kini volumenya amat besar.

Pernyataan Abe itu disambut positif pasar bursa di Jepang. Index gabungan Nikkei di bursa Tokyo menunjukan kenaikan hingga 1,6 persen, yang merupakan posisi tertinggi sejak 8 bulan terakhir. Nilai tukar Yen terhadap Euro dan Dollar juga melemah.

PM Jepang Yoshihiko Noda langsung mengakui kekalahannya dan menyatakan akan mundur dari jabatan sebagai ketua partai demokratik Jepang-DJP.

Garis keras

Dalam kampanye pemilu, Abe juga menyuarakan haluan keras dalam sengketa teritorial dengan Cina. Tokoh politik konservatif itu menyatakan akan membela habis-habisan kawasan laut dan kedaulatan Jepang di pulau sengketa Senkaku. Cina dan Taiwan juga mengklim gugusan kepulauan kecil di Laut China Selatan yang menurut istilah mereka bernama Diaoyu.

Selain itu, bakal PM Jepang mendatang itu mengumumkan, akan tetap menjalin kerjasama intensif dengan mitra militer paling eratnya, Amerika Serikat.

Abe juga menegaskan dukungannya pada politik pro-energi atom, tanpa terpengaruh naiknya kecemasaan warga Jepang terkait keamanan PLTN setelah bencana Fukushima.

AS/AP(ap, afp, Reuters, dpa)