Ada Apa di Balik Atraktifitas Orang?

Orang atraktif dapat kesempatan lebih banyak di dunia kerja, juga gajinya. Demikian hasil riset Daniel Hamermesh, psikolog di University of Texas at Austin yang teliti dampak kecantikan di tempat kerja. Demikian juga hasil riset yang dilakukan atas mahasiswa. Mereka beri nilai lebih bagus bagi essay yang "katanya" ditulis mahasiswi cantik, berbeda jika wajahnya tidak diketahui atau kurang cantik.

Ekstrovert atau introvert? Ramah atau tidak? Percaya diri dan punya harga diri? Itu bisa dilihat dari foto orang, dan sebagian besar tebakannya tepat. Demikian hasil riset University of Texas at Austin. Dalam percobaan ini, 123 orang diminta berpose normal, juga berpose dengan bergaya.

Perempuan yang tampak sedikitnya dua tahun lebih muda dari usia sebenarnya memiliki risiko penyakit jantung paling kecil, dibanding dengan perempuan lain. Perempuan yang memiliki sedikit tanda penuaan di wajah juga memiliki tekanan darah lebih rendah. Demikian hasil studi Leiden University Medical Center tahun 2013.

Tim psikolog, pakar syaraf dan pakar komputer dari Eropa dan AS bekerjasama dalam sebuah riset 2013. Relawan diminta melihat foto 47 pria dan 83 perempuan berkulit putih, serta tinggi tubuh mereka. Ternyata orang memperhatikan bentuk wajah dan mengaitkannya dengan tinggi tubuh untuk menilai kemampuan memimpin. Orang yang bertubuh tinggi diduga lebih mampu jadi pemimpin.

Kalau diminta menilai keramahan, orang yang tersenyum lebar dinilai lebih ramah. Tapi menurut studi, orang yang memiliki bentuk wajah lebar juga dinilai lebih kuat. Studi lain dari Center for Behavior Change di London ungkapkan, pria dengan kadar testosteron tinggi memiliki bentuk wajah lebar dan tulang pipi lebih besar. Mereka juga lebih agresif dan ambisius.

Dalam riset atas 4.500 pria, sepertiga pria yang jari tengahnya lebih panjang atau sama panjang dengan jari manisnya kemungkinan mengidap kanker prostata. Studi lain di Korea atas 144 pria menunjukkan kaitan antara panjang jari tengah dengan panjang penis. Panjang jari dan penis tergantung banyaknya hormon testosteron yang diberikan kepada bayi ketika masih dalam kandungan.

Dokter bisa membuat diagnosa atas sejumlah kondisi tubuh hanya dengan memeriksa mata Anda. Titik merah pada retina, lapisan yang sensitif di belakang mata, itu bisa jadi pertanda diabetes. Jika kadar gula dalam darah terlalu tinggi, ini bisa menyebabkan penyempitan pembuluh darah di retina sehingga membengkak dan pecah.