1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Adik Kim Jong Un: Sinyal Positif Hubungan Korut dan Jepang

16 Februari 2024

PM Jepang mengaku sedang menjajaki kemungkinan adanya pertemuan dengan Korea Utara. Hal ini disebut positif oleh Kim Yo Jong, adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

https://p.dw.com/p/4cSZM
Kim Yo Jong di Rusia
Kim Yo Jong (kiri), adik perempuan Kim Jong Un, menghadiri sebuah pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Tsiolkovsky, Rusia, pada Rabu (13/09/2023)Foto: Vladimir Smirnov, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP/picture alliance

Adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, yakni Kim Yo Jong mengatakan bahwa tidak ada halangan untuk menjalin hubungan dekat dengan Jepang, dan suatu hari nanti kemungkinan Perdana Menteri (PM) Fumio Kishida dapat berkunjung ke Pyongyang. Hal itu dikabarkan oleh kantor berita pemerintah KCNA.

PM Jepang mengatakan bahwa ia sedang menjajaki kemungkinan untuk bertemu pemimpin Korea Utara demi menyelesaikan masalah penculikan warga sipil Jepang pada tahun 1970-80an. Perlu diketahui, kedua negara ini tidak memiliki hubungan diplomatik resmi.

Komentar PM Jepang, kata Kim Yo Jong, dapat dianggap sebagai hal yang positif jika bertujuan untuk memajukan hubungan kedua negara.

"Kalau Jepang … membuat sebuah keputusan politik untuk membuka jalan baru yang dapat meningkatkan hubungan berdasarkan sikap saling menghormati dan menghargai, menurut pandangan saya, kedua negara dapat membuka lembaran baru," kata Kim Yo Jong.

Belum ada rencana khusus dari Kim Jong Un

Jepang termasuk pihak yang mengkritisi soal rudal balistik dan senjata nuklir Korea Utara. Sering kali, hal itu mendapat teguran keras dari Pyongyang, terutama karena Tokyo telah meningkatkan aliansi keamanan dengan Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS).

Kim Yo Jong juga menambahkan bahwa pernyataannya itu merupakan pandangan pribadi dan hanya segelintir yang dia tahu. Pimpinan Korea Utara masih belum memiliki rencana khusus untuk menjalin hubungan dengan Jepang atau berkontak dengan Tokyo. Demikian ungkap kantor berita KCNA.

Kim Yo Jong sendiri secara luas dianggap sebagai orang kepercayaan dan penasihat bagi Kim Jong Un dalam hal kebijakan luar negeri.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru! 

Kepada wartawan, seorang pejabat senior AS untuk Korea Utara Jung Pak menyebut bahwa Washington mendukung segala bentuk diplomasi apa pun dengan pemerintahan Korea utara, yang saat ini belum menanggapi tawaran berulang kali dari AS untuk mengadakan pembicaraan tanpa prasyarat sejak Presiden Joe Biden menjabat tahun 2021.

"Mereka menutup perbatasannya sejak Januari 2020 dan kami mendukung … diplomasi apa pun di sana," kata Pak dalam sebuah rapat pengarahan di Departemen Luar Negeri AS.

"Segala bentuk diplomasi yang dilakukan DPRK (nama resmi Korea Utara), yang bukan Rusia, merupakan sebuah hal positif," tambah dia, merujuk kerja sama Pyongyang yang semakin meningkat dengan Moskow, hingga membuat Washington khawatir. 

Pejabat AS lainnya mengatakan bahwa Washington ingin Jepang untuk memastikan bahwa mereka telah "memuluskan” sebuah kemungkinan antara Korea Utara dan Jepang, bersama Korea Selatan. Pihak AS telah bekerja untuk mengembangkan koordinasi kebijakan tiga arah mengenai Korea Utara dan masalah keamanan lainnya di antara AS, Jepang dan Korea Selatan.

Jung Pak menyebut bahwa Kim Yo Jong tidak dapat mengatakan apakah kesediaan Korea Utara untuk berkontak dengan Jepang dapat dikaitkan dengan langkah Seoul baru-baru ini yang menjalin hubungan diplomatik dengan sekutu lama Korea Utara, yakni Kuba. Jung Pak menambahkan "saya pikir Pyongyang selalu tertarik untuk mendorong irisan dalam hubungan kami atau dalam hubungan antara Jepang dengan negara lain dan Korea Selatan dengan negara lain."

mh/rs (Reuters)