1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Adu Sikut Jelang Pemilihan

Joscha Weber10 September 2013

Komite Olympiade Internasional mempertaruhkan citranya menyusul kampanye kepresidenan yang dipenuhi konfrontasi. Kandidat Jerman, Thomas Bach dituding menjalin hubungan gelap untuk menjamin kemenangannya .

https://p.dw.com/p/19fAO
Denis Oswald (ki.) dan Thomas Bach (ka.)Foto: picture-alliance/dpa

Presiden Komite Olympiade Internasional (IOC) adalah jabatan terpenting di dunia olahraga. Empunya berwenang membuat keputusan yang berpengaruh terhadap miliaran olahragawan atau para fans, mendapat jamuan oleh kepala negara dan membuka ajang olahraga terbesar sejagad, Olympiade.

Namun kode etik IOC menganggap kampanye memperebutkan kursi kepresidenan sebagai kurang bermartabat. Dukungan terbuka terhadap salah seorang calon juga tidak diizinkan. Tapi inilah yang justru terjadi selama pertemuan puncak IOC di Buenos Aires, Argentina.

Syeikh Ahmad al-Sabah, Presiden Persatuan Komite Olympiade Nasional (ANOC), dikenal sebagai penjaring suara terbesar di tubuh organisasi, dalam sebuah wawancara memberikan dukungannya terhadap calon Jerman, Thomas Bach, "saya mendukung kepresidenan Dr. Bach. Saya akan melakukan segala sesuatu untuk membantunya."

Mendapat teguran dari IOC

Sontak keberpihakan al Sabah mendulang kritik dari para pesaing Bach. Kandidat asal Swiss, Denis Oswald melayangkan kritik tajam sehari jelang pemilihan, "saya menginginkan kandidat independen yang tidak terhubung dengan aliansi apapun dan menggunakan posisinya hanya untuk kemaslahatan olahraga," katanya kepada stasiun radio Swiss, RTS.

Oswald menambahkan, "ada kode etik yang sudah disepakati, dan dalam kasus ini jelas diabaikan," katanya merujuk pada pengaruh al-Sabah terhadap anggota IOC.

Celotehan Oswald di Media itu berujung pada teguran oleh Komisi Etika IOC. Oswald diingatkan agar tidak memulai konfrontasi dengan calon yang lain. Kepada wartawan Swiss, bekas athlit dayung itu secara tidak langsung mengeluhkan "tekanan, yang dibangun oleh beberapa instansi pemerintah Jerman." Ia sendiri memilih menutup mulut ketika ditanya soal lembaga Jerman mana yang terlibat.

Noda hitam Thomas Bach

Oswald kemudian menyinggung bidang yang dianggap sensitif untuk Thomas Bach, "ia menggunakan posisinya untuk menegosiasikan kontrak dengan perusahaan yang ia wakili," katanya. Menurut penyelidikan mingguan Der Spiegel, Bach pernah bekerja sebagai konsultan untuk Siemens dan pernah berusaha menggaet Kuwait sebagai investor melalui Menteri Energi, Syeikh Ahmad al-Sabah.

Selain itu Bach hingga saat ini masih menjabat Direktur Ghorfa, sebuah perusahaan yang menjalin kontak dengan negara-negara Arab untuk perusahaan-perusahaan Jerman, diduga termasuk di antaranya berupa negosiasi perdagangan senjata. Oswald menuding, jaringan bisnis yang dibangun Bach berawal dari dunia olahraga.

Denis Oswald yang kendati mendapat teguran dari IOC enggan membatalkan pencalonannya, dianggap sebagai kuda hitam dalam pertarungan enam kandidat. Sebaliknya Thomas Bach diyakini akan meraup suara terbanyak dalam putaran pertama. Bahwa Oswald akan memberikan ucapan selamat kepadanya, patut diragukan.