1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Afghanistan Bebaskan 80 dari 400 Tahanan Terakhir Taliban

14 Agustus 2020

Afghanistan mulai membebaskan 400 tahanan Taliban secara bertahap pada Jumat (14/08). Pembebasan ini merupakan bagian dari kesepakatan damai antara Amerika Serikat dan Taliban pada Februari lalu di Qatar.  

https://p.dw.com/p/3gwh9
Tahanan Taliban di penjara Afghanistan menjelang dibebaskan sesuai kesepakatan damai (31/7).
Tahanan Taliban di penjara Afghanistan menjelang dibebaskan sesuai kesepakatan damai (31/7).Foto: Getty Images/AFP/W. Kohsar

Pemerintah Afghanistan mulai membebaskan tahanan terakhir Taliban yang berjumlah 400 orang. Seorang juru bicara dewan keamanan mengatakan pembebasan itu dilakukan untuk memulai putaran lanjutan perundingan damai.

Pekan lalu, pemerintah sepakat untuk melepaskan 400 orang tahanan "inti" setelah berkonsultasi dengan majelis besar, sesepuh, dan tokoh masyarakat lainnya yang dikenal sebagai Loya Jirga.

"Pemerintah ... kemarin membebaskan 80 narapidana Taliban dari 400, dari sanksi Konsultatif Loya Jirga, untuk mempercepat upaya perundingan langsung dan abadi terkait gencatan senjata nasional, "kata Javid Faisal, juru bicara Dewan Keamanan Nasional.

Faisal tidak menyebutkan kapan 320 tahanan yang tersisa akan dibebaskan.

Ketidaksepakatan atas pembebasan para narapidana, termasuk beberapa dari mereka yang dituduh terkait dengan beberapa serangan paling berdarah, membuat negosiasi tertunda selama berbulan-bulan sehingga Amerika Serikat menarik pasukan atas dasar kesepakatan yang ditandatangani dengan Taliban pada Februari lalu.

Presiden Ashraf Ghani pada hari Senin (10/08) mengeluarkan dekrit untuk membebaskan kelompok terakhir narapidana. Namun Taliban tidak lantas merespon hal tersebut.

Sebelumnya, Taliban mengatakan akan melakukan perundingan perdamaian dengan pemerintah yang didukung AS di Qatar, dalam waktu seminggu setelah para tahanan dibebaskan.

Taliban selalu menolak berbicara dengan pemerintah Afghanistan, yang dianggapnya sebagai "boneka" AS. Tetapi mereka setuju untuk melakukan pembicaraan pembagian kekuasaan berdasarkan kesepakatan yang dicapai dengan Amerika Serikat, tentang penarikan pasukan untuk jaminan keamanan Taliban.

ha/rzn (AFP)