1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Afsel Gawat, Spanyol Tumbang, Swiss Sensasional

17 Juni 2010

Tuan rumah Afrika Selatan takluk 0-3 di tangan Uruguay. Namun sensasi sejati hari ke-enam Piala Dunia 2010 terletak pada kekalahan Spanyol dari Swiss.

https://p.dw.com/p/Nsg7
Pemain Swiss Gelson Fernandes merayakan gol yang menandai kemenangan megejutkan atas SpanyolFoto: AP

Kekalahan tuan rumah Afrika Selatan bukanlah karena faktor nasib nahas. Tetapi sejak awal Uruguay memang pantas menang. Ujung tombak Diego Forlan selalu menciptakan bahaya setiap kali ia menguasai bola di kawasan Afrika Selatan.

Dan tibalah waktunya, di menit ke-24: Beberapa belas meter di luar kota penalti, Diego Forlan melepaskan tendangan mendadak yang sedikit membentur pemain belakang Aaron Mokoena, membelokan sedikit arah bola yang melesat melewati kiper Itumeleng Khune yang hanya terpana.

Unggul 1-0, Uruguay tak mengendurkan serangan. Sebaliknya permainan tim Bafana-Bafana tak juga berubah. Tim tuan rumah yang diasuh pelatih juara dunia Brasil Carlos Alberto Pereira ini tak mampu bangkit. Di babak kedua Uruguay makin dominan, dan bintang lapangan mereka, Diego Forlan makin tak terbendung. pada menit ke 79, Forlan melepaskan umpan menusuk pada Luis Suarez yang melesat ke kota penalti Afrika Selatan dalam posisi bebas.

Kiper Itumeleng Khune merentang kakinya untuk membendung laju Suarez. Namun ini pelanggaran berat dengan hukuman ganda: penalti dan kartu merah bagi sang penjaga gawang.

Forlan mengambil penalti dengan sempurna, membuatnya sebagai pemain pertama yang mencetak lebih dari satu gol di Piala Dunia ini. Bintang Atletiko Madrid ini masih pula merancang gol ketiga di detik-detik terakhir. Ia melepaskan umpan lambung ke sayap kanan, disambut pasangannya dalam kegemilangan permainan malam itu, Luis Suarez dengan umpan susulan ke mulut gawang yang dituntaskan Alvaro Pereira.

Malam menyedihkan bagi Afrika Selatan yang kini diujung tanduk. Tapi apa boleh buat, malam itu mereka memang tak cukup bagus.

Tapi tak ada yang lebih menggemparkan dibandingkan kekalahan Spanyol dari Swiss. Inilah kejutan besar pertama di Piala Dunia Afrika Selatan 2010. Kekalahan Juara Eropa dan salah satu tim paling dijagokan, Spanyol, seakan kekalahan tak masuk akal. Karena sepanjang pertandingan para pemain Spanyol begitu merajalela.


Hasil yang mengguncangkan, bahkan bagi Swiss sendiri yang tak pernah menang melawan Spanyol dalam 18 pertandinagn terakhir mereka sejak lebih dari seabad yang lalu. Berseri-seri pelatih Swiss asal Jerman, Ottmar Hitzfeld mengungkapkan, ini hasil yang sensasional.

"Ya, ini sebuah kemenangan bersejarah," katanya. "Selama ini Swiss tidak pernah bisa menang melawan Spanyol, saya kira selama 105 tahun," tambah pelatih yang pernah dua kali memenangkan Liga Champions ini. .

Sejak peluit pertama dibunyikan, Spanyol tak henti menggelontorkan serangan. Lewat duo Barcelona pengatur serangan, Xavi Hernandez dan Anders Iniesta, dengan ujung tombak tunggal David Villa yang juga baru bergabung dengan el Barca, Spanyol menguasai penuh jalannya pertandingan. Swiss hanya sesekali saja bisa menguasai bola.

Tetapi Swiss langsung mencetak gol lewat peluang pertama mereka, di menit ke 58 lewat Gelson Fernandes, memanfaatkan kemelut di depan gawang Spanyol yang dijaga Iker Casillas.

Tersengat oleh gol tak disangka ini, Spanyol meningkatkan serangan dengan memasukan Fernando Torres sebagai ujung tombak kedua. Namun justru Swiss yang hampir menggandakan kemenangan.

Pelatih Swiss Ottmar Hitzfeld memapar, kunci kemenangannya adalah disiplin pada pertahanan yang ketat, karena menyadari bahayanya bermain terbuka melawan Spanyol. Kunci keberhasilannya yanglain, ia menempatkan para pemain berbadan tinggi di belakang, untuk mengambil dominasi fisik terhadap para pemain depan Spanyol.

Dalam pertandingan lain Grup H, Chile mengalahkan Honduras 1-0 lewat permainan yang sangat hidup. Sepertinya inilah pertandingan pertama Piala Dunia yang kedua timnya ingin menang, bukan sekadar hendak menghindari kekalahan.

ginanjar/saloh-foerster