1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Afsel Peringati 20 Tahun Kebebasan Politik

2 Februari 2010

Tanggal 2 Februari, tepat 20 tahun peringatan pidato bersejarah mantan presiden Afrika Selatan, Frederik Willem de Klerk di hadapan parlemen. Dalam pidato tersebut de Klerk menyerukan pembebasan Nelson Mandela

https://p.dw.com/p/LpoW
Mantan presiden Afsel FW de KlerkFoto: picture-alliance / dpa

2 Februari 1990 menandai babak baru sejarah Afrika Selatan. Sebuah pidato fenomenal disampaikan presiden Afrika Selatan saat itu Frederik W. de Klerk: „Saya ingin menyampaikan dengan terus terang bahwa pemerintah telah mengambil keputusan pasti untuk membebaskan Nelson Mandela tanpa syarat. Saya serius, mewujudkannya tanpa ditunda-tunda.“

Nelson Mandela nach seiner Freilassung 1990
Tokoh anti apartheid Nelson MandelaFoto: picture-alliance / dpa

Selain mengumumkan pembebasan tokoh anti apartheid Nelson Mandela, dalam pidato bersejarah itu, de Klerk menyampaikan pencabutan pelarangan Partai Kongres Nasional Afrika ANC, Partai Komunis Afrika Selatan dan organisasi-organisasi lainnya. Pidato itu ditujukan untuk membangun konstitusi demokrasi yang baru, universal, tanpa dominasi, kesamaan di muka pengadilan independen, perlindungan kaum minoritas serta hak-hak individu, kebebasan beragama dan penyehatan ekonomi.

Yayasan FW de Klerk menyebutkan peringatan 20 tahun pidato mantan presiden itu layak diperingati karena mempengaruhi masa depan negara yang dulu dikecam dengan politik Apartheidnya tersebut. Bagi warga kulit putih, pidato ini menandai kemauan mereka untuk mengakhiri abad-abad isolasi dan pembagian kekuasaan berdasarkan posisi dominan kulit putih yang mereka genggam selama lebih dari 300 tahun. Bagi warga kulit hitam, pidato ini dianggap sebagai awal dihargainya harkat, persamaan dan hak politik sepenuhnya bagi mereka yang telah berjuang sekian lamanya dan penerusnya. Bagi dunia, momen penting ini menunjukkan bahwa konflik separah apapun dapat diselesaikan dengan damai lewat negosiasi dan niat baik.

Dalam peringatan 20 tahun pidato de Klerk, mantan presiden Amerika Serikat George Bush Senior mengirimkan pesan videonya berisi pujian kepada de Klerk, yang disebutnya memiliki keberanian politik. Transisi damai dari apartheid ke demokrasi itu, menurut Bush senior, dapat menjadi contoh bagi dunia.

De Klerk, baru lima bulan menduduki jabatannya sebagai presiden ketika mengantarkan pidato kontroversial ini. Mantan presiden ini yang pernah menjadi anggota Partai Nasional –partai yang pro Apartheid ini – merupakan presiden apartheid terakhir di Afsel.

Mandela (li) und de Klerk
Frederik de Klerk dan Nelson MandelaFoto: AP

Sembilan hari setelah pidato tersebut, tokoh anti Apartheid Afrika Selatan, Nelson Rolihlahla Mandela dibebaskan. Bersama Mandela, de Klerk memperoleh Nobel Perdamaian pada tahun 1993 atas kerja keras mereka dalam mengakhiri rezim Apartheid dan membangun demokrasi baru di Afrika Selatan.

Mandela kemudian menjadi presiden kulit hitam pertama yang terpilih secara demokratis di negeri itu dan de Klerk menjadi wakil presiden.

Dua puluh tahun berlalu, Afrika Selatan masih menghadapi banyak tantangan. Termasuk 30 persen pengangguran, kejahatan endemik, sistem pendidikan yang belum mantab, dan jurang yang dalam antara yang kaya dan yang miskin.

Dalam acara peringatan 20 tahun pidato yang berlangsung di Cape Town kemarin, yayasan FW de Klerk juga meluncurkan buku berjudul „20 Tahun Kemudian.“

(AP/AS/dpa/rtr/dw/FW de Klerk Foundation)