1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ahmadinejad Ingin Lebih Banyak Bayi Iran

Deutsch-red2 Agustus 2012

Presiden Mahmoud Ahmadinejad untuk kedua kalinya tahun ini menekankan pentingnya pertambahan penduduk bagi Iran. Ia mengkritik keluarga yang mempunyai anak sedikit yang ia sebut akibat pengaruh barat.

https://p.dw.com/p/15iYb
Lebih banyak anak dianggap sebagai kekuatan Iran.Foto: MEHR

Statistik Iran memperlihatkan bahwa pertumbuhan populasi penduduk beberapa tahun terakhir menurun. Dari tahun 1981 hingga 1991 populasi Iran bertambah 18 juta jiwa atau sekitar 3,5 hingga 4 persen. Dalam tahun-tahun berikutnya pertumbuhan itu turun menjadi 1,3 persen.

Perubahan Gaya Hidup

Kebijakan pemerintahan untuk mengontrol angka kelahiran sebenarnya bertanggungjawab atas penurunan ini. Kebijakan itu juga didukung oleh pemerintahan sebelumnya dan dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan. Para petugas pergi ke daerah pedesaan, datang dari rumah ke rumah untuk mendidik masyarakat tentang pentingnya pencegahan kehamilan.

Bagi para sosiolog, kontrol atas angka kelahiran adalah penyebab utama turunnya pertumbuhan penduduk. Ditambah lagi dengan meningkatnya angka perpindahan penduduk atau migrasi dari desa ke kota serta peran baru kaum perempuan di masyarakat.

Beberapa dekade terakhir, keluarga yang pindah ke kota besar mengubah gaya hidup mereka. Kini, ada lebih banyak perempuan yang bekerja dan mereka lebih suka punya anak sedikit atau bahkan tidak punya samasekali. Hasilnya adalah standar sebelumnya yakni keluarga besar, kini tergantikan oleh keluarga yang lebih kecil.

Mengkaji Ulang Kebijakan Kontrol Kelahiran

Ahmadinejad menggambarkan perkembangan baru ini sebagai sebuah mimpi buruk „Menurunnya pertumbuhan populasi adalah ancaman bagi Iran, bangsa ini harus 'cair' dan tumbuh, agar bisa menyiapkan masa depannya“.

Sementara itu, pemimpin spiritual Ayatullah Khomeini mengatakan „Anak muda, generasi yang terpelajar adalah penting bagi pembangunan negeri. Kita harus mempertimbangkan kembali kebijakan kontrol atas kelahiran jika pertumbuhan penduduk masih tetap rendah. Kita menghadapi bahaya besar di masa depan.“ Pemimpin Iran, menginginkan populasi Iran paling sedikit 150 juta jiwa.

Pertumbuhan Populasi dan Kekuatan Negeri

Sosiolog Dr. Saeeed Peyvandi adalah ahli masalah pendidikan dan pembangunan kaum muda Iran yang skeptis dengan pandangan pemerintah. „Negeri ini sekarang punya 13 juta pelajar dan tidak bisa menawarkan kepada mereka fasilitas pelatihan yang dibutuhkan dan memenuhi standar abad-21. Jika tidak bisa menyediakan fasilitas itu bagi 13 juta orang, bagaimana negara ini bisa menyediakan fasilitas untuk orang yang lebih banyak?“ Seperempat sekolah Iran beroperasi dalam dua shift, karena mereka tidak punya kapasitas yang cukup untuk semua orang.

Menanggapi pernyataan Ahmadinejad soal pertumbuhan populasi sebagai kekuatan bangsa, Peyvandi mengatakan „Tak ada hubungan antara pertumbuhan populasi dengan kekuatan bangsa atau pembangunan. Jika rakyat tidak mendapatkan perawatan medis yang cukup, tidak bersekolah atau tidak punya pekerjaan, maka pertambahan penduduk bukanlah sebuah tanda kekuatan dan pembangunan.“

Dalam Indeks Pembangunan Manusia yang diterbitkan tahunan oleh Badan Pembangunan PBB, Iran menempati urutan 88. Penyediaan air bersih adalah sebuah masalah besar. Satu dari lima orang Iran hidup di bawah garis kemiskinan. Angka pengangguran sangat tinggi. Sebuah pertumbuhan populasi kelihatannya akan memperburuk masalah ini.

dw (ab/hp)