1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Air Laut Lebih Panas dan Asam

15 November 2013

Emisi gas rumah kaca menyebabkan air laut menjadi panas, asam dan berkurang kandungan oksigennya. Para ilmuwan berpendapat, ini bisa berdampak buruk bagi perairan global.

https://p.dw.com/p/1AHbf
Foto: imago/CHROMORANGE

Air laut menjadi semakin asam. Proses ini mencapai rekor kecepatan dalam 300 juta tahun terakhir. Tapi yang lebih mengkhawatirkan para ilmuwan adalah hubungan penemuan ini dengan dampak pemanasan global lainnya terhadap air.

Kandungan Oksigen Berkurang

Air laut 26 persen lebih asam dibanding tahun 1880an karena peningkatan kandungan karbon dalam air. Sebelumnya, para peneliti juga telah mengukur bagaimana air laut menjadi lebih panas karena kadar karbondioksida dari pembakaran batu bara, minyak dan gas. Mereka mengamati, bahwa pada kedalaman laut yang berbeda, kandungan oksigen juga lebih sedikit karena suhu panas yang meningkat.

Fakta ini "saling memperkuat", ujar salah satu ilmuwan yang menuliskan laporan tersebut. Ulf Riesebell, seorang ahli biokimia di Geomar Helmholtz Center bagi penelitian laut di Jerman. Menurutnya, para pakar semakin yakin masa depan air laut adalah "panas, asam dan tanpa oksigen".

Stratifikasi Air Laut

Laporan penemuan ini dirangkum dalam makalah 26 halaman yang dipublikasikan oleh PBB dan beberapa organisasi penelitian ilmiah lainya. Berbagai contoh dipaparkan dalam laporan tersebut. Seperti misalnya, di pesisir Samudera Pasifik AS, air laut mengalami stratifikasi yang berarti kandungan oksigennya berkurang.

Hasil penelitian terkini juga menunjukkan "kadar asam 80 persen lebih banyak dari yang diprediksi sebelumnya," ujar salah seorang penulis laporan Richard Feely dari Pacific Marine Environmental Lab di Seattle.

Hewan Laut Tidak Bisa Hidup

Teorinya spesies seperti cumi-cumi hanya bisa hidup di perairan dengan suhu, kadar keasaman dan oksigen tertentu. Masalahnya, akan semakin sulit menemukan perairan yang memenuhi kriteria tersebut. Demikian menurut Feely dan Riebesell.

Simulasi program komputer memperkirakan tingkat keasaman air laut (pH) akan mencapai 8,0 dalam 20-30 tahun mendatang dan 7,9 dalam 50 tahun ke depan. Pada tingkat keasaman tersebut, hewan laut seperti kerang akan mulai rusak. "Ini kehilangan besar yang kami alami," ujar Riebesell. "Ini juga mempengaruhi kehidupan manusia."

Nilai pH mendefinisikan kandungan asam dan basa di air laut. Angkanya antara pH 0 - ph 14. Semakin rendah nilai pH semakin asam air laut. Menurut algoritma perhitungan tingkat keasaman air laut, ini merupakan penurunan yang dramatis. Nilai ideal bagi air laut berkisar pada pH 8,1 hingga 8,4.

vlz/hp (ap/afp)