1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

090711 Malaysia Wahlrechtsreformen

9 Juli 2011

Gas air mata yang disemprotkan polisi Malaysia berhasil membubarkan aksi unjuk rasa. Dengan kekerasan polisi menghalau para demonstran.

https://p.dw.com/p/11sFZ
PM Malaysia Najib RazakFoto: picture-alliance/dpa

Di negeri Jiran jarang sekali digelar aksi demonstrasi dan yang ini pun sebenarnya dilarang oleh kantor pemerintah yang berwenang.

Sabtu pagi (9/7) polisi menahan ratusan orang yang sedang menuju tempat demonstrasi. Mereka mengikuti seruan kelompok oposisi untuk menuntut dibuatnya undang-undang pemilu yang lebih adil dan transparan, sebagai persiapan pemilu nasional tahun depan.

Pemerintah Malaysia menuduh penyelenggara unjuk rasa mengancam keamanan nasional dan berencana menggulingkan pemerintahan. Dengan segala cara pemerintah mencoba untuk menghindari aksi protes.

Menurut sejumlah kalangan, pemerintah hendak menggunakan situasi baik ekonomi Malaysia untuk memajukan pemilu. Dengan demikian pemerintah memastikan kekuasannya yang dipeganganya sejak lebih dari 50 tahun.

Anja Koch/Andriani Nangoy Editor: Carissa Paramita