1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Aksi Protes Spionase NSA di Jerman

Christian Ignatzi11 September 2013

Skandal spionase NSA di Jerman masih menjadi sorotan di berbagai media. Bagaimana partai politik menggunakan isu ini dalam kampanye pemilu?

https://p.dw.com/p/19fWO
Eine Demonstrantin hält am 29.07.2013 in Berlin vor dem Neubau des Bundesnachrichtendienstes (BND) ein Plakat mit der Aufschrift "Überwachungskanzlerin" hoch.
Protest gegen Überwachung in Berlin 29.07.2013Foto: picture-alliance/dpa

Ribuan orang menggelar aksi protes di Berlin. Motto mereka: "Anonimitas Bukan Kejahatan". Mereka memprotes penyadapan yang dilakukan dinas rahasia di internet. Protes itu tidak hanya diikuti oleh warga biasa. Banyak partai politik yang ikut menggelar aksi, antara lain Partai Hijau, Die Linke, Piraten dan kelompok muda FDP.

Organisasi Digitalcourage adalah salah satu organisasi yang ikut aksi protes. Salah seroang pimpinannya, seniman dengan julukan "padeluun", menyatakan ia tidak percaya bahwa partai-partai akan mengubah politik mereka. "Itu hanya taktik kampanye. Semua politisi sebelumnya sudah tahu, apa yang terjadi dengan data-data kita," katanya dalam pembicaraan dengan Deutsche Welle.

Banyak partai politik memang menggunakan skandal NSA sebagai bahan kampanye. Kandidat SPD Peer Steinbrück menuduh Kanselir Angela Merkel (CDU) gagal melindungi hak-hak warga Jerman. SPD memakai isu NSA dalam plakat-plakat pemilu. Juga Partai Hijau membuat plakat dengan foto Merkel yang sedang tersenyum, dengan kata-kata: "Orang-orang berpikir, kami tidak tahu apa-apa tentang mereka."

Partai politik berebut isu NSA

Sekarang diketahui, NSA ternyata juga bisa menyadap data-data dari smartphone. Tokoh SPD Thomas Oppermann menanggapi, "Apa yang secara teknis mungkin, ternyata memang dilakukan." Ia menandaskan, sangat penting untuk memperjuangkan hak-hak dasar warga Jerman.

Steffen Bockhahn dari "Die Linke" sepakat, "Pemerintah Jerman harus berbicara secara tegas dengan pemerintah Amerika. Penyadapan seperti itu tidak boleh terjadi." Partai Hijau berpendapat sama. Mereka menuntut dibentuk komisi pemeriksa di Parlemen Eropa.

CDU menolak isu NSA jadi tema kampanye. Ini bukan tema untuk debat politik, kata juru bicara luar negeri CDU, Philipp Missfelder, berkaitan dengan isu penyadapan smartphone. "Tuduhan-tuduhan baru yang muncul itu adalah tema pembicaraan antara pemerintah Amerika, NSA dan produsen. Jadi tidak ada kaitannya dengan Jerman, dan saya tidak melihat ada eskalasi baru dalam skandal ini." Bagi pemerintah Jerman, skandal penyadapan NSA sudah berakhir dan sudah selesai dibahas.

Berbeda pandangan

CDU dan mitra koalisinya, Partai Liberal Demokrat FDP, menolak debat parlemen soal penyadapan NSA. Tapi FDP sebenarnya berbeda pandangan dengan CDU. Menteri Kehakiman Sabine Leutheusser-Schnarrenberger dari FDP menegaskan, ia menuntut ada klarifikasi dari Amerika tentang tuduhan bahwa NSA melakukan penyadapan di Jerman. Dalam satu plakat kampanye FDP terpampang foto Leutheusser-Schnarrenberger dengan slogan: "Kebebasan, bukan Pengawasan".

Pakar politik James Davis dalam pembicaraan dengan Deutsche Welle menerangkan, debat tentang spionase NSA adalah hal yang baik. "Tema ini membuat kampanye jadi lebih hidup, dan memaksa para politisi berbicara tentang politik luar negeri." Menurut Davis, hal ini menguntungkan FDP, "Mereka punya garis politik yang jelas soal perlindungan data pribadi. Jadi mereka bisa mengandalkan itu."

Bagi SPD, skandal spionase NSA tidak terlalu menguntungkan. "Sebab perjanjian kerjasama dinas rahasia Jerman dengan NSA dibuat di bawah pemerintahan Gerhard Schröder tahun 2002," kata Davis. Perjanjian kerjasama itu ditandatangani oleh Frank Walter Steinmeier, yang saat ini menjadi Ketua Fraksi SPD di parlemen Jerman, Bundestag.

Menurut jajak pendapat stasiun siaran ARD, hanya 17 persen pemilih yang menganggap skandal spionase NSA sebagai tema penting dalam kampanye pemilu.