1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Alumni 212 Galang Politisasi Agama Jelang Pilkada?

16 April 2018

Amien rais dan Eggy Sudjana dinilai berusaha menyulut sentimen agama buat mendulang suara. Pernyataan keduanya dikhawatirkan bakal menjadi preseden meningkatnya politisasi agama jelang Pilkada 2018 dan Pilpres 2019.

https://p.dw.com/p/2w71X
Indonesien Moschee Lautsprecher
Foto: Getty Images/AFP/R. Gacad

Ajakan Amien Rais agar tidak memilih "partai setan" masih memicu gelombang sanggahan. Tak urung kader senior Gerindra, Desmond Mahesa, mengingatkan Amien tentang manuver PAN meninggalkan Koalisi Merah Putih yang dianggap "mempecundangi" partainya.

"Apakah perilaku partainya Pak Amien itu memang istikamah dan amanah? Ataukah bagian dari permainan-permainan politik juga?" ujarnya seperti dilansir Detik.

Desmond kemudian meralat pernyataannya sendiri. Ia mengaku bersyukur Amien tidak sedang menyinggung Gerindra ketika menyebut "partai setan." Meski begitu ia tetap menanggap ucapan tokoh reformasi itu "tidak penting," sehingga tidak perlu lagi diributkan.    

Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan bahkan menasehati tokoh reformasi itu agar menjaga tutur kata. "Kalau sudah tua-tua gitu musti dipilah-pilah lah," ujarnya usai menghadiri Seminar Nasional Kehumasan Pemerintah di Jakarta, Senin (16/4), seperti dilansir Liputan6.

Namun begitu pernyataan Amien kadung memperkuat kekhawatiran politisasi agama menjelang pemilu. Pendiri PAN yang kini menjadi Ketua Penasihat Persaudaraan Alumni 212 itu sebelumnya mengajak agar masyarakat mewaspadai partai setan dan "bergabung dengan kelompok yang membela agama Allah, yaitu hizbullah. Untuk melawan siapa? untuk melawan hizbusy syaithan," tuturnya seperti dilansir CNNIndonesia.

Pernyataan Amien diungkapkan di acara Gerakan Indonesia Salat Subuh Berjemaah di Masjid Baiturrahim, Jakarta. Pada kesempatan yang sama, pentolan 212 lainnya, Eggy Sudjana, menuding Presiden Joko Widodo telah membuat rakyat miskin.

"Nah kalau Presiden buat kita miskin jangan pilih Presiden yang nggak bener. Maka ada gerakan 2019 ganti presiden, kalau tidak membuat rakyat sejahtera," katanya.

Ucapan Eggy dan Amien Rais dianggap melanggar Pasal 68 PKPU No. 4/2017 yang melarang kampanye di tempat ibadah atau tempat pendidikan.

Sementara itu Ketua Cyber Indonesia Aulia Fahmi melaporkan Amien Rais atas tuduhan ujaran kebencian dan penodaan agama. Ia berdalih pernyataan tersebut berpotensi memecah belah umat beragama. "Kami melihat di sini sebagai warga Indonesia dan umat islam, kami melihat ada upaya dikotomi, upaya provokasi yang membawa nuansa agama," katanya kepada media.

Sebagai balasan PAN sedang mempertimbangkan melaporkan balik Aulia karena dianggap telah"mencemarkan nama baik PAN juga," tukas Wakil Ketua Umum PAN Taufik Kurniawan kepada Detik.

rzn/yf (detik, kompas, cnnindonesia)