1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Amerika Bekukan Bantuan Militer ke Mesir

10 Oktober 2013

Setelah berbulan-bulan, Amerika Serikat akhirnya membatalkan pengiriman peralatan militer besar dan bantuan tunai bagi Mesir, sebagai sebuah tanda keprihatinan mendalam atas pertumpahan darah di negeri itu.

https://p.dw.com/p/19xEn
Foto: Reuters

Washington mengatakan mereka telah menghentikan pengiriman sejumlah sistem militer dalam skala besar selain juga membatalkan pengiriman bantuan tunai senilai 260 juta dollar kepada para pemimpin militer Mesir, yang kini menjalankan negara itu setelah menjatuhkan presiden pertama yang terpilih secara demokratis.

Meski peninjauan kembali kebijakan lama yang telah berlangsung selama beberapa dekade itu tidak permanen, tapi masih akan tetap “ditunda hingga ada kemajuan yang bisa dipercaya, yang mengarah kepada terbentuknya sebuah pemerintahan sipil demokratis yang terpilih melalui pemilu yang bebas,“ kata juru bicara Departemen Luar Negeri Jen Psaki dalam pernyataan resmi.

Tekanan terhadap Kairo

Menandai pemutusan dramatis setelah bertahun-tahun dukungan penuh kepada Kairo, keputusan itu akan mencegah pengiriman barang-barang besar, termasuk helikopter Apache, pesawat jet tempur F-16, tank jenis M1A1 Abrams dan rudal-rudal Harpoon, demikian dinyatakan para pejabat Amerika.

Mereka tidak akan memberikan angka spesifik, tapi mengatakan bahwa nilai pembekuan kontrak itu akan mencapai “ratusan juta dollar bantuan militer.“

Washington secara efektif sebetulnya telah menunda pengiriman perlengkapan militer sejak kudeta, dengan Mursi yang ditahan tanpa diperbolehkan berkomunikasi selama berbulan-bulan di tengah penumpasan keras atas para pendukungnya yakni kelompok Ikhwanul Muslimin yang akhirnya juga dinyatakan kembali sebagai organisasi terlarang, dan aset-asetnya disita.

Terkait dengan perkembangan itu, Presiden Barack Obama memerintahkan tim keamanan nasionalnya untuk meninjau ulang bantuan rutin tahunan kepada Mesir senilai 1,5 milyar dollar.

Keputusan membekukan kontrak senjata secara besar-besaran itu dipertegas dalam percakapan telepon selama 40 menit antara Menteri Pertahanan Chuck Hagel dan komandan militer Mesir, Jenderal Abdel Fattah al-Sisi.

Tak semua dibekukan

AS bagaimanapun akan terus meningkatkan bantuan “untuk membantu mengamankan perbatasan Mesir” dan meningkatkan upaya “anti terorisme dan proliferasi, dan memastikan keamanan di Gurun Sinai,” kata Psaki.

Washington akan terus “menyediakan suku cadang peralatan militer yang dibuat AS serta pelatihan dan pendidikan militer,“ bersama juga bantuan program kesehatan, pendidikan dan pembangunan sektor swasta, tambah dia.

Para pejabat menekankan bahwa pemerintah menghargai hubungan yang telah terjalin lama dengan Mesir dan tidak akan memotong semua bantuan – bagi perlengkapan dan pelatihan militer yang bernilai 1,3 milyar dollar.

Obama dan para pembantunya telah berulangkali menghimbau pemerintahan sementara Mesir yang didukung militer untuk menggelar pemilihan umum baru untuk memulihkan demokrasi.

Washington juga berulangkali menyerukan pembebasan Mursi, dan memperingatkan pengadilan atas tokoh Islamis itu akan mengobarkan protes lebih lanjut dari para pendukungya.

Hasut pembunuhan

Pemerintah Mesir, Rabu lalu mengumumkan bahwa bekas presiden Mohamed Mursi, yang dijatuhkan pada 3 Juli lalu, akan menjalani sidang pertama pada 4 November mendatang atas dakwaan menghasut orang untuk melakukan pembunuhan atas para demonstran yang memprotes menentang satu tahun kekuasaannya.

Jaksa penuntut mendakwa Mursi “menghasut para pendukungnya untuk melakukan pembunuhan terencana” selama bentrokan 5 Desember tahun lalu di luar istana kepresidenan yang menyebabkan tujuh orang terbunuh.

Selain Mursi, empat belas orang lainnya, termasuk sejumlah bekas pembantu dekatnya, juga didakwa dengan pasal yang sama, demikian menurut kantor berita MENA.

ab/hp (afp,ap,rtr)