1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Amerika Unjuk Kekuatan di Laut Cina Selatan

27 Oktober 2015

AS kerahkan kapal perang ke kawasan sengketa teritorial kepulauan Spratly di Laut Cina Selatan. Cina mengecam aksi itu sebagai provokasi dan mengancam tindakan tegas bagi pelanggar kedaulatan.

https://p.dw.com/p/1Gui6
Foto: Reuters/U.S. Navy/Mass Communication Specialist 1st Class Martin Wright

Kapal perusak angkatan laut AS "USS Lassen" mendekat hingga sejarak 12 mil laut ke pulau buatan yang dibangun Cina pada tahun 2014 di Laut Cina Selatan. "Kapal perang itu, Selasa (27/10/15), melakukan patroli selama beberapa jam di dua pulau buatan dekat kepulauan Spratly.“ ujar kalangan di Kementrian Pertahanan AS. Dengan aksi militer ini, Washington mendemonstrasikan penolakan atas klaim Cina di kawasan sengketa tersebut.

Pemerintah di Beijing marah dengan aksi angkatan laut AS itu dan memperingatkan Washington agar menghentikan provokasi. Kementerian Luar Negeri di Beijing mengritik patroli di kawasan sengketa di Laut Cina Selatan itu. “Amerika seharusnya menghindarkan segala macam provokasi, dan seharusnya berusaha sekuat tenaga menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan. Kementrian yang berwenang terus memonitor, membuntuti dan memperingatkan kapal perang AS itu sebagai memasuki kawasan perairan secara ilegal tanpa izin,“ ujar Kemenlu di Beijing. Cina bulan lalu sudah mengancam tidak akan membiarkan pelanggaran di perairan atau ruang udara kawasan kedulatannya.

Klaim kedaulatan di kepulauan Spratly sejak beberapa dekade jadi sengketa antara Cina, Viatnam, Malaysia, Brunei, Taiwan dan Filipina. Untuk menegaskan klaimnya, Beijing pada 2014 menimbun beberapa gugusan terumbu karang, dan menjadikannya pulau buatan yang dijadikan basis militernya. AS sudah mengecam aksi Cina itu.

#

Filipina salah satu pihak yang terlibat sengketa klaim kepulauan Spratly yang strategi penting dan diduga mengandung cadangan mineral berharga antara lain minyak dan gas bumi, menyambut positif demonstrasi kekuatan militer dari angkatan laut AS. “Kehadiran militer AS mempertahankan perimbangan kekuatan di kawasan,” ujar Presiden Benigno Aquino di Manila.

Peta kawasan sengketa dan klaim teritorial Beijing
Peta kawasan sengketa dan klaim teritorial Beijing

Presiden Cina Xi Jinping, pertengahan Oktober ini, kembali menegaskan klaim Beijing untuk seluruh kawasan Laut Cina Selatanm, termasuk kepulauan Spratly. “Sejak zaman purba kawasan itu menjadi teritorial Cina”, ujar dia. Cina juga sudah mengancam akan menindak negara yang melanggar kedaulatannya di kawasan itu.

ss/yf (afp, dpa, rtr)