1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kriminalitas

Andi Arief Ditangkap Karena Narkoba

4 Maret 2019

Wakasekjen Partai Demokrat, Andi Arief, dikabarkan dicokok polisi usai tertangkap tangan dengan dugaan tengah mengkonsumsi narkoba di sebuah hotel di Jakarta. Setelah penangkapan, ia dilaporkan menolak jalani tes urine.

https://p.dw.com/p/3EOo0
Ilustrasi konsumsi Methamphetamine
Ilustrasi konsumsi MethamphetamineFoto: Imago/Zuma Press

Wakil Sekretaris Jendral Partai Demokrat, Andi Arief, dikabarkan ditangkap polisi lantaran diduga menggunakan narkoba. Dia diamankan Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri di Hotel Peninsula, Jakarta, Senin (4/3).

Seperti dilansir Detikcom, Andi kini mendekam di penjara untuk pemeriksaan lanjutan.  Belum diketahui barang bukti narkoba yang ditemukan saat penangkapannya.

Adapun menurut laporan Tirto.id, dia ditangkap usai menggunakan narkoba jenis sabu sebelum digerebek kepolisian. Dilaporkan polisi menemukan alat pakai dan sisa sabu yang dibuang di kloset. Dia menolak menjalani tes urine.

Andi Arief banyak dikenal lantaran kerap mencuitkan kontroversi via akun Twitternya. Belum lama ini dia misalnya berkicau tentang 7 kontainer surat suara tercoblos untuk capres Joko Widodo. Setelah dipolisikan, dia mengatakan hanya mengajukan pertanyaan untuk ditindaklanjuti pihak yang berwenang.

Kontroversi serupa dibuatnya pada Agustus 2018 silam, saat Partai Demokrat gagal merundingkan posisi Cawapres dengan Gerindra. Ketika koalisi PKS-PAN dan Gerindra mengumumkan nama Sandiaga Uno, Andi menyebut Prabowo sebagai "jendral kardus. Malam ini kami menolak kedatangannya ke kuningan," tulisnya di Twitter.

Andi merupakan mantan aktivis yang juga terlibat dalam gejolak reformasi 1998. Dia sempat menjadi korban penculikan Orde Baru lantaran aktivitas politiknya. Geliat Andi di Senayan baru membuahkan hasil saat bergabung dengan Partai Demokrat. Pada  tahun 2008 dia ditunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Komisaris PT Pos Indonesia.

Ketika SBY memenangkan jabatan kedua, Andi dipilih sebagai Staf Khusus bidang Bantuan Sosial dan Bencana.

rzn/hp (dari berbagai sumber)