1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Kesehatan

Definisi Kematian Menurut Medis

11 Juli 2018

Dunia kedokteran menetapkan tiga fase kematian, hingga kematian biologis dimana jasad jadi kaku. Tapi menegaskan seseorang sudah meninggal secara medis juga tidak mudah. Ada fase dimana orang "mati" bisa hidup kembali.

https://p.dw.com/p/31Fvv
Bilder des Gehirns verraten Alter des Menschen
Foto: picture-alliance/dpa

Definisi Kematian Menurut Medis

 

Semua makhluk hidup akan mati. Yang ini sudah pastii. Juga banyak manusia yang takut mati, dan ini juga wajar. Pertanyaannya apa definisi mati itu?

Dunia Kedokteran menetapkan tiga fase kematian, dari mati klinis, mati otak hingga fase final kematian secara biologis dimana jasad jadi kaku dan proses pembusukan dimulai.

Tapi menegaskan seseorang sudah meninggal secara medis juga tidak mudah. Ada proses panjang dan sebagian masih tidak dimengerti, menuju fase final orang benar-benar mati secara biologis.

Bisa hidup lagi

Fase pertama disebut mati klinis ditandai dengan berhentinya pernafasan dan detak jantung. Juga impuls dari otak memudar dan pancaindera tidak lagi bereaksi.Jika orang dipasangi alat kedokteran, akan terlihat di monitor bahwa kurvanya datar dan tidak lagi berdetak.

Pada fase ini sering terjadi pengalaman "dekat kematian". Orang yang sudah dinyatakan "mati klinis"  dan kemudian hidup kembali sering menceritakan hal yang mirip. Mereka melihat bahwa "roh" terbang keluar dari raga. Melihat pemandangan indah dan cemerlang dari atas. Juga melihat ada seberkas cahaya terang di ujung terowongan.

Beberapa kasus medis membuktikan, ada orang yang sudah dinyatakan mati klinis selama beberapa menit, bisa hidup kembali setelah menjalani proses reanimasi klinis. Misalnya dengan masase jantung, pemberian nafas buatan, penggunaan defibrilator dan tindakan kedokteran lainnya. Ada yang kemudian hidup sehat tapi ada pula yang mengidap dampak kesehatan.

Mati otak dan kontroversi donor organ tubuh

Fase kedua kematian disebut Mati Otak  . Pada tahapan ini semua fungsi otak berhenti. Pasien biasanya masih bisa "hidup" karena dibantu alat-alat kedokteran, seperti alat pernafasan alat pacu jantung dan lainnya.

Para dokter biasanya memutuskan pengambilan organ tubuh penting untuk didonorkan pada fase kedua ini. Pertimbangnnya, organ-organ penting masih berfungsi pada fase ini, walau tidak ada kendali dari otak. Namun para pengritik praktek cangkok Organ Tubuh melontarkan keberatan, karena fase mati otak juga sulit ditegaskan secara pasti.

Namun jika saat kematian fase ketiga sudah final, yakni kematian biologis, organ tubuh yang diambil juga tidak ada gunanya lagi, karena sudah mati. Fase kematian biologis ditandai dengan kematian milyaran sel-sel tubuh. Karena tidak ada regenerasi sel, tanda-tanda kematian jelas terlihat.

Kulit jasad menunjukkan bercak-bercak kematian dan jasad menjadi kaku. Proses pembusukan juga dimulai dan berlangsung cepat. Pada fase ini sudah tidak diragukan lagi. bahwa makhluk hidup sudah mati.

Tapi manusia adalah makhluk sosial dan beradab. Dalam berbagai agama maupun tradisi, ada ritual mengenang dan menghormati anggota keluarga yang sudah meninggal. Bahkan di jaman internet sekarang ini, orang yang meninggalpun masih tetap hidup walau secara virtual.

as/vlz(DW Inovator)