1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Arab Saudi Keluarkan SIM bagi Perempuan

5 Juni 2018

Jelang dicabutnya larangan mengemudi bagi perempuan di Arab Saudi, sekelompok perempuan telah menerima SIM mereka. Larangan akan dicabut resmi 24 Juni 2018.

https://p.dw.com/p/2ywTC
Saudi-Arabien erste Frauen mit Führerschein
Foto: picture-alliance/AP Photo/Saudi Information Ministry

Arab Saudi mengeluarkan SIM untuk 10 perempuan pada hari Senin (05/06). Pengumuman pemberian SIM untuk perempuan dirilis tiga minggu sebelum larangan mengemudi perempuan dicabut menyusul keputusan Raja Salman tahun lalu untuk memungkinkan perempuan Arab Saudi mengemudi mobil.

Arab Saudi hingga kini adalah satu-satunya negara di dunia yang tidak mengijinkan perempuan mengemudi. Tetapi ini akan berubah pada 24 Juni mendatang.

Sekitar 2.000 SIM bagi perempuan diperkirakan akan dikeluarkan minggu depan, demikian pernyataan dari Kementerian Informasi.

"Direktorat umum lalu lintas hari ini mulai mengganti lisensi mengemudi internasional yang diakui di kerajaan, dengan SIM Arab Saudi, dalam persiapan untuk mengijinkan perempuan mengemudi," tulis kantor berita resmi Saudi Press Agency (SPA).

Harus tes lagi

Para perempuan yang sudah memegang surat ijin mengemudi dari negara lain, termasuk Inggris, Lebanon dan Kanada - mengambil tes mengemudi singkat sebelum mendapatkan SIM untuk mengemudi di Arab Saudi.

Langkah positif itu menyusul aksi penahanan 17 orang pekan lalu. Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengidentifikasi beberapa tahanan sebagai aktivis perempuan yang memperjuangkan hak mengemudi dan untuk mengakhiri sistem perwalian laki-laki Islam yang konservatif.

Pihak berwenang mengatakan, delapan dari 17 tahanan telah "dibebaskan sementara" sampai penyelidikan mereka selesai. Namun, Saudi Press Agency melaporkan bahwa sembilan tersangka, termasuk empat wanita, tetap ditahan setelah mereka "mengakui" sejumlah tuduhan termasuk kontak yang mencurigakan dengan organisasi "jahat" dan merekrut orang-orang di posisi pemerintah yang sensitif.

vlz/as (AFP, AP, dpa)