1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

AS Izinkan Obat Berbasis Ganja Untuk Pengobatan Epilepsi

26 Juni 2018

Obat berbasis marijuana (ganja) akan segera tersedia di AS untuk pengobatan epilepsi ekstrem pada anak-anak. Epidiolex, produksi perusahaan farmasi Inggris, menggunakan bahan dasar cannabidiol murni.

https://p.dw.com/p/30HUi
Cannabis Marihuana Pflanze Blüte
Foto: Getty Images/AFP/L. Hagberg

Dinas Makanan dan Obat-Obatan Federal AS, FDA, hari Senin (25/6) menyetujui pemasaran Epidiolex, yang dibuat oleh perusahaan farmasi Inggris GW Pharmaceuticals. Obat ini menggunakan cannabidiol murni (CBD) yang merupakan salah satu dari 80 senyawa aktif pada tanaman ganja.

Obat ini mengandung kurang dari 0,1 persen tetrahidrocannabinol (THC), komponen psikoaktif yang dapat membuat orang mabuk ganja.

Efektivitas Epidiolex sudah diteliti dalam uji klinis dengan 516 pasien. Ketika dilakukan eksperimen dengan pembanding obat lain, Epidiolex terbukti lebih efektif dalam mengurangi frekuensi kejang pada serangan epilepsi dibanding obat lain maupun dengan plasebo.

Terobosan medis yang penting

Komisioner FDA Scott Gottlieb menyebut keputusan lembaganya sebagai "kemajuan medis yang penting." Namun ia mengingatkan, keputusan ini bukan persetujuan untuk konsumsi ganja secara umum.

"Penting untuk dicatat bahwa ini bukan persetujuan (konsumsi) ganja atau semua komponennya. Ini adalah persetujuan atas satu obat spesifik berbasis CBD untuk penggunaan khusus," kata Scott Gottlieb.

 "Dan itu didasarkan pada uji klinis terkontrol baik yang mengevaluasi penggunaan senyawa ini dalam pengobatan kondisi tertentu," lanjutnya.

Epidiolex diizinkan untuk mengobati sindrom Lennox-Gastaut dan sindrom Dravet pada pasien berusia dua tahun atau lebih tua, demikian pernyataan FDA. Kedua bentuk epilepsi itu menyebabkan kejang parah pada anak-anak.

Masih perlu klarifikasi DEA

Persetujuan itu dikeluarkan setelah sejumlah kasus epilepsi parah pada anak jadi sorotan di Inggris. Setelah tekanan publik yang besar, Menteri Dalam Negeri Inggris akhirnya mengizinkan seorang anak berusia 12 tahun dirawat dengan satu set obat yang masih dilarang di Ingrris yang disita dari ibu anak itu ketika dia kembali dari Kanada ke Inggris.

Sebelum Epidiolex dipasarkan, masih diperlukan persetujuan dari lembaga pengawasan narkotika AS, DEA. Lembaga itu membagi narkotika dalam lima kategori berdasarkan potensi penyalahgunaan. Narkotika kategori 1 seperti mariyuana dan heroin dinilai  paling berbahaya dan dianggap tidak memiliki manfaat medis sama sekali. Keputusan DEA diperkirakan akan dibuat dalam 90 hari.

Sebanyak 30 negara bagian AS hingga kini sudah memungkinkan penggunaan ganja untuk kepentingan medis dalam beberapa bentuk. Persetujuan Epidiolex oleh FDA muncul seminggu setelah Kanada melegalkan penggunaan mariyuana untuk tujuan rekreasi.

hp/as (afp, dpa, rtr)