1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

AS Kecam Permusuhan terhadap Muslim

8 September 2010

Pewakilan semua agama di AS mengecam permusuhan terhadap umat muslim dan menyerukan toleransi bagi perdamaian. Menlu Clinton mengecam rencana pembakaran kitab suci Al Quran sebagai aksi 'memalukan'.

https://p.dw.com/p/P6nb
Terry Jones, penggagas aksi bakar Al QuranFoto: AP

Para pemimpin agama di Amerika Serikat mengkuatirkan sentimen anti-muslim di sebagian masyarakat dan media yang antara lain dipicu perdebatan tentang rencana pembangunan mesjid di dekat bekas gedung WTC. Bukan maksud mereka untuk mendiskusikan apakah pembangunan mesjid tersebut tepat dan bermakna, kata sekitar 30 wakil agama tersebut.

Pastor Gerard Durley, seorang afro amerika, menyampaikan pernyataan bersama, "Sebagai pemimpin agama di negara besar ini, kami datang ke ibukota untuk mengecam tegas penghinaan, informasi yang salah dan ketiadaan toleransi yang tanpa tedeng aling-aling diarahkan kepada masyarakat Muslim di Amerika."

Agresi terhadap warga Muslim bukan hanya bertentangan dengan hak kebebasan beragama yang dijamin konstitusi, tetapi juga terhadap nilai-nilai agama apapun, kata Pendeta Richard Cizik. Kepada mereka yang melakukannya, ia mengatakan, "Sebagai umat Protestan saya katakan, Anda mencemarkan nama Yesus Kristus dan mengabaikan perintahnya untuk mengasihi tetanggamu."

Dan pembakaran kitab suci Al-Quran tidak ada hubungannya dengan kebebasan beragama, ini disepakati para wakil pemimpin agama di Amerika.

Seorang pastur di Florida, Terry Jones, pemimpin komunitas berpengikut sekitar 50 orang, berencana membakar kitab suci Al Quran pada peringatan serangan teror 11 September 2001. Rencana provokatif itu menuai kritik pedas di dalam dan luar negeri.

Jendral David Petraeus, komandan tertinggi pasukan internasional di Afghanistan, mengingatkan, Taliban dan kelompok ekstrimis lainnya dapat memanfaatkan gambar Al Quran yang terbakar sebagai alat propaganda. Dan hal itu, kata Petraeus, dapat membahayakan misi dan keselamatan para tentara.

Sementara itu, Hilary Clinton menyebut rencana pembakaran Al Quran sebagai hal yang 'memalukan'. Dalam acara berbuka puasa, Selasa (07/09) yang diadakan Departemen Luar Negeri di Washington, Clinton mengatakan, "Saya terharu akan kecaman tegas terhadap aksi kurang ajar dan memalukan tersebut, kecaman yang dilontarkan pemimpin semua agama di Amerika, mulai dari pendeta Kristen Protestan hingga Rabbi Yahudi, juga para pemimpin yang sekuler dan tokoh-tokoh masyarakat."

Inggrid Mattson, ketua Masyarakat Islam Amerika Utara menyambut pernyataan sikap para pemimpin agama yang disampaikan di Washington sebagai isyarat positif. "Banyak umat Muslim di AS yang merasa terisolasi dan tidak aman. Hari ini saya merasa bahwa saya dikelilingi begitu banyak teman yang ada di pihak saya," ungkap Inggrid Mattson.

Sebuah kelompok kecil radikal Kristen dan bukan seluruh Amerika. Demikian pesan yang ingin disampaikan pada seluruh umat Muslim. Sama dengan seruan umat Muslim, bahwa peristiwa 11 September 2001 dan rangkaian aksi terorisme setelahnya adalah perbuatan kelompok radikal Muslim dan bukan seluruh umat Islam.

Christina Bergmann/Renata Permadi

Editor: Hendra Pasuhuk