1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Atlet Belarus yang Menolak Pulang Terbang ke Wina

4 Agustus 2021

Pelari Belarus Krystsina Tsimanouskaya yang menolak pulang ke negaranya, naik pesawat di Tokyo menuju ke Wina. Atlet berusia 24 tahun itu diperkirakan akan mendapat suaka politik di Austria atau Polandia.

https://p.dw.com/p/3yVzE
Krystsina Tsimanouskaya tiba di bandara Narita
Krystsina Tsimanouskaya tiba di bandara Narita didampingi para pejabat JepangFoto: Andrea Rosa/AP Photo/picture alliance

Krystsina Tsimanouskaya mengkhawatirkan keselamatannya, setelah diperintahkan pulang ke Belarus karena dia secara terbuka mengeritik pelatihnya, yang memintanya turun di nomor lain yang tidak pernah dilatihnya di Olimpiade Tokyo. Hari Rabu (04/08) dia diberitakan meninggalkan Tokyo dengan penerbangan menuju Wina.

Krystsina Tsimanouskaya sebelumnya berlindung di Kedutaan Besar Polandia di Tokyo, setelah menolak naik pesawat kembali ke negaranya dan melapor kepada polisi bandara Jepang.

Gambar-gambar menunjukkan dia sudah meninggalkan kedutaan Polandia dan tiba di bandara Narita dengan memakai masker dan kacamata hitam. Masih belum jelas, apakah Austria akan menjadi tujuan akhirnya atau Polandia.

Krystsina Tsimanouskaya (kiri)
Krystsina Tsimanouskaya (kiri) di Olimpiade Tokyo (30/07)Foto: Guiseppe Cacace/AFP/Getty Images

Dipaksa pulang setelah mengeritik pelatih tim Belarus

Langkah ini adalah perkembangan terakhir dari sengketa dramatis dengan timnya, setelah Krystsina Tsimanouskaya menolak untuk naik pesawat pulang pada Minggu malam lalu (01/08), dengan mengatakan dia dibawa ke bandara oleh pejabat Belarus di luar keinginannya.

Di media sosial atlet lari Belarus itu mengeluh tentang keputusan pelatihnya, yang mendadak memasukkan dia ke dalam lomba estafet 4x400m dalam waktu singkat, padahal awalnya dia berlatih untuk lari 100m dan 200 m. Delegasi Belarus kemudian melarang dia bertanding di nomor 200m.

Mereka "menjelaskan bahwa, setelah kembali ke rumah, saya pasti akan menghadapi beberapa bentuk hukuman," kata Krystsina Tsimanouskaya kepada kantor berita Associated Press (AP).

Pelatih kepala atletik Belarus Yuri Moiseevich membantah tuduhan atletnya dan mengatakan kepada TV pemerintah, Krystsina Tsimanouskaya ditarik karena "keadaan emosional dan psikologisnya".

Rezim di Belarus bungkam kritik dan menindas oposisi

Belarus telah dicengkram pergolakan politik dan penindasan oposisi selama hampir satu tahun terakhir. Penguasa Belarus, Alexander Lukashenko, yang sering dijuluki "diktator terakhir Eropa", mengklaim kemenangan dalam pemilihan umum Agustus lalu yang secara luas diyakini telah dimanipulasi.

Sejak itu ribuan demonstran dan anggota oposisi dipenjarakan, sementara pesaing politiknya yang ikut dalam pemilu, Sviatlana Tsikhanouskaya, melarikan diri ke Lituania.

Atlet KrystsinaTsimanouskaya adalah salah satu dari lebih dari 2.000 tokoh olahraga Belarus yang ikut menandatangani surat terbuka yang menyerukan pemilu baru dan pembebasan tahanan politik.

Dia juga menolak klaim yang dilontarkan oleh mantan rekan satu timnya, bahwa dia telah berencana untuk mencari suaka di tempat lain sebelum tiba di Jepang untuk ikut dalam Olimpiade Tokyo. "Semua yang terjadi sekarang sama sekali tidak ada dalam rencana saya," katanya.

Setelah Krystsina Tsimanouskaya berlindung di Kedutaan Besar Polandia di Tokyo, suaminya juga melarikan diri ke Ukraina. Komite Olimpiade Internasional mengatakan hari Selasa (02/08), pihaknya telah meluncurkan penyelidikan resmi atas kasus Tsimanouskaya dan menuntut jawaban dari tim Belarus.

hp/as (afp, rtr, ap)