1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Australia Selidiki Benda Diduga Puing MH 370

20 Maret 2014

Pemerintah Australia menyelidiki dua obyek yang diduga adalah puing-puing pesawat naas milik Malaysia Airlines yang hilang dua pekan lalu. Benda tersebut mengapung di selatan Samudera Hindia

https://p.dw.com/p/1BT3Q
Foto: Reuters/Australian Maritime Safety Authority

Pesawat intai milik Otoritas Keamanan Maritim Australia (AMSA) dikirimkan untuk menyelidiki dua obyek yang mengambang di selatan Samudera Hindia, karena diduga puing-puing pesawat MH 370 milik Malaysia Airlines yang hilang dua pekan lalu. Otoritas Australia mengklaim, obyek tersebut pertama kali ditangkap oleh satelit sekitar 2500 kilometer di barat daya Perth.

Obyek terbesar dikatakan memiliki luas bidang 24 meter. "Informasinya cukup akurat sehingga kami mengirimkan tim pencari, dengan harapan obyek tersebut kemungkinan puing-puing pesawat," kata John McGarry, perwira Angkatan Udara Australia dalam sebuah jumpa pers di Canberra.

"Saya bisa konfirmasikan kami memiliki temuan baru," kata Menteri Transportasi Malaysia, Hishamuddin Hussein di Kuala Lumpur. Sementara pejabat Malaysia lain mengakui temuan tersebut menimblkan "harapan," tapi pihaknya tetap "berhati-hati."

"Mimpi buruk logistik"

AMSA juga mengirimkan kapal patroli dan meminta kapal kontainer yang berada di sekitar untuk berlayar menuju lokasi. Empat pesawat terbang, termasuk pesawat intai tipe Lockheed AP 3C Orion dan P8 Poseidon milik Angkatan Laut AS saat ini sudah dikirimkan ke kawasan yang menurut Menteri Pertahanan Australia, David Johnson sebagai "tempat yang paling terpencil di dunia."

"Operasi ini adalah mimpi buruk logistik," katanya dalam sebuah wawancara televisi, "Apa yang kami lakukan adalah operasi logistik yang sangat rumit untuk mengidentifikasi apa yang kami temukan lewat satelit." Sementara John Young, Direktur Operasi Tanggap Darurat AMSA mengatakan temuan tersebut adalah "harapan terbesar yang ada saat ini."

Pesawat MH 370 menghilang 8 Maret silam dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing, Cina. Malaysia menuai badai kritik karena dinilai kerap memberikan informasi yang tidak akurat selama upaya pencarian. Data satelit yang menangkap sinyal pesawat sesaat setelah menghilang menyisakan dua rute yang mungkin dilalui, ke utara melewati Cina dan Thailand atau ke Selatan ke arag Samudera Hindia.

Penyelidikan Berlanjut

Penyelidik juga tidak menutup kemungkinan seseorang yang memiliki pengetahuan mendalam terkait Boeing 777-200ER dan sistem navigasi penerbangan komersil mematikan perangkat komunikasi sebelum mengubah rute penerbangan dan menghilang.

Pemerintah Malaysia mengklaim penyelidikan terhadap latar belakang penumpang dan kru pesawat tidak menghasilkan temuan apapun. Badan Keamanan Federal AS, FBI dan kepolisian Malaysia saat ini tengah menyelidiki perangkat simulator penerbangan yang dimiliki oleh pilot Zaharie Ahmad Shah.

rzn/ab (dpa,ap,rtr)