1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Australia Tarik Pasukan Lebih Awal

17 April 2012

Australia mengumumkan akan mulai menarik pasukan tempurnya dari Afghanistan tahun ini. Sebagian besar tentaranya baru akan ditarik hingga akhir 2013.

https://p.dw.com/p/14f3O
Foto: AUSTRALIAN DEPARTMENT OF DEFENC

Perdana Menteri Australia Julia Gillard mengumumkan Selasa (17/4), Australia menarik pasukannya dari Afghanistan setahun lebih cepat dari rencana sebelumnya. Jelang KTT NATO di Chicago yang akan membahas Afghanistan bulan depan, Gillard mengatakan, Australia akan mulai menarik pasukannya tahun ini. Sebagian besar pasukan akan ditarik secara bertahap hingga akhir 2013.

Kecuali Perancis yang juga sudah memastikan penarikan pasukan hingga 2013, kebanyakan pasukan tempur asing akan pergi dari Afghanistan hingga akhir 2014. Namun, batas waktu yang diakui secara internasional ini tidak menghambat Gillard untuk menyerahkan tanggung jawab kepada pasukan Afghanistan setahun sebelumnya.

"Saya yakin, KTT di Chicago akan mengakui pertengahan 2013 sebagai titik pencapaian dalam strategi internasional," ujar Gillard dalam pidatonya di lembaga kebijakan strategis Australia di Canberra. "Ini adalah titik penting, jika peran pasukan internasional bisa berganti menjadi pihak pendukung di seluruh wilayah Afghanistan."

Julia Gillard
PM Australia Julia GillardFoto: AP

Tekanan bagi Gillard

Australia mengirimkan 1550 tentara ke Afghanistan. Kebanyakan ditempatkan di provinsi Uruzgan. 32 tentara Australia tewas dalam konflik tersebut. Banyak warga Australia yang menentang misi ke Afghanistan. Pemerintah berada di bawah tekanan luar biasa untuk menarik pasukan sebelum pemilu tahun ini.

Rencana penarikan pasukan asing diperkirakan akan kembali menjadi perdebatan pada konferensi di Chicago bulai Mei. Para pemimpin negara anggota NATO harus memastikan, bahwa Afghanistan tidak terpuruk dalam perang saudara setelah ditinggalkan pasukan internasional. Kekhawatiran akan kemampuan pasukan Afghanistan mengatasi masalah keamanan meningkat, setelah delapan anggota pasukan keamanan dan tiga warga sipil tewas dalam serangan besar yang dilancarkan Taliban akhir pekan lalu.

Vidi Legowo-Zipperer (Reuters, AFP, dpa)