1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Babak Baru Hubungan Jerman-Cina

28 Juni 2011

Jerman hanya melakukan konsultasi pemerintahan dengan mitra khusus. Cina termasuk diantaranya. Di Berlin, untuk pertama kalinya kedua kabinet bertemu. Kanselir Jerman menyebut adanya babak baru dalam hubungan Jerman.

https://p.dw.com/p/11l2K
Kanselir Jerman dan PM CinaFoto: picture alliance/dpa

Setelah saling memuji atas hubungan yang luar biasa, ada momen kritis dalam konferensi pers bersama Selasa kemarin (28/7). Yakni, di saat kanselir Jerman Angela Merkel membahas tema hak asasi manusia, perdana menteri Cina Wen Jiabao tidak bisa mendengar penerjemah melalui headphonenya. Ia beberapa kali membenarkan letak headphone dan memberi tanda bahwa ia tidak mendengar apa-apa. Sementara itu, Merkel mengungkapkan kegembiraannya akan pembebasan disiden Ai Weiwei dan Hua Jia. "Tetapi kami juga mengatakan, penting supaya kelanjutan proses kasus Ai Weiwei berjalan secara transparan dan juga bagi mereka yang harus melewati proses yang sama."

Fakta bahwa Wen tidak bisa mendengarkan sebagian dari kalimat Merkel tersebut, bisa jadi hanya masalah teknis. Namun, kejadian ini seakan menunjukkan kekuatan simbolis tertentu. Dalam setiap pertemuan, di mana Wen sudah lima kali datang ke Jerman, pemerintah Jerman berbicara tentang tema kritis seperti kebebasan berpendapat. Namun, tidak ada tanggapan dari pihak Cina. Kanselir Jerman kali ini kembali mencobanya : "Kami berbicara tentang dialog negara hukum. Ada tema-tema yang hari ini mengalami kemajuan. Seperti perlindungan hak paten dan kekayaan intelektual. Tetapi ada juga tema yang masih membutuhkan waktu lama. Seperti misalnya pelaksanaan proses hukum yang sesuai dengan hukum negara."

Hasil dari pertemuan pertama kedua kabinet khususnya mengenai kesepakatan dalam bidang perdagangan, teknologi dan ilmu pengetahuan. Wen memuji, bahwa ia terkesan dengan perekonomian Jerman yang maju. Ia juga membiarkan delegasinya memesan produk Jerman secara borongan. Selain itu, pabrik mobil Volkswagen dan Daimler serta perusahaan kimia BASF mendapat lampu hijau untuk membangun pabrik baru di Cina. "Konsultasi pemerintah pertama Jerman-Cina sangat efisien dan membuahkan hasil yang sukses. Ini untuk pertama kalinya, saya didampingi 13 menteri dalam sebuah perjalanan dinas. Kami menandatangani 20 dokumen kerjasama dan kontrak bisnis yang bernilai lebih dari 15 milyar Dolar."

Mengenai krisis keuangan Eropa, Wen juga menambahkan, ia percaya dengan mata uang Euro. Negaranya akan mendukung Eropa dalam mengatasi masalah tersebut, misalnya dengan membeli obligasi negara. "Di pasar, rasa percaya lebih penting dari emas." Begitu ujar Wen Jiabao. Dan kalimat ini seperti mewakili hasil keseluruhan dari konsultasi pemerintahan Jerman-Cina di Berlin.

Nina Werkhäuser / Vidi Legowo-Zipperer

Editor : Christa Saloh-Foerster