1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Babak Baru Pertemuan Cina-Jepang-Korea Selatan

22 Mei 2011

Cina, Korea Selatan dan Jepang sepakat meningkatkan kerjasama di bidang keselamatan nuklir. Kesepakatan tercapai saat pimpinan ketiga negara bertemu di Tokyo hari Minggu (22/5).

https://p.dw.com/p/11LIW
Foto: AP

Sejak tahun 2008, para pemimpin Cina, Korea Selatan dan Jepang menggelar pertemuan tahunan. Pertemuan yang tidak pernah menghasilkan kesepakatan yang berarti. Kontroversi kepulauan di sekitar ketiga negara belum berhasil dipecahkan, terutama karena Jepang yang selalu mengangkat sejarah Perang Dunia Kedua.

Hari Minggu (22/5) sore, pertemuan keempat antara ketiga negara digelar di Tokyo. Suasana pertemuan kali ini berbeda. Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak dan Perdana Menteri Cina Wen Jiabao mengunjungi para korban bencana gempa bumi dan tsunami sebelum pertemuan. Mereka juga bersedia menemui tuan rumah Perdana Menteri Naoto Kan di kota Fukushima, hanya 60 kilometer dari pembangkit listrik tenaga nuklir yang menjadi momok bencana atom Jepang.

Perdana Menteri Jepang, Naoto Kan
Perdana Menteri Jepang, Naoto Kan

"Kunjungan mereka ke wilayah bencana menunjukkan bahwa Jepang dan produk-produknya tergolong aman. Saya harap ini mampu meyakinkan dunia untuk kembali mengunjungi Jepang. Saya menyambut baik langkah yang diambil kedua pemimpin untuk menunjukkan dukungan terhadap negara kami," ungkap Kan.

Kan kembali berbicara saat konferensi pers mengenai pertemuan trilateral di Tokyo. Ia mengumumkan sejumlah poin dalam pernyataan bersama. Pertukaran ahli energi nuklir akan dilakukan ketiga negara untuk meningkatkan keamanan PLTN. Arus informasi antara ketiga negara juga rencananya akan diperluas. Langkah yang diambil untuk menghindari intrik di masa mendatang seperti kritik tajam Korea Selatan dan Cina terhadap Jepang saat membuang air radioaktif ke laut tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

Di bidang energi terbarukan, ketiga negara berupaya mempererat kerjasama. Negosiasi mengenai perjanjian perdagangan bebas juga rencananya mulai digelar tahun depan. Ekspor ke wilayah Asia berperan penting bagi perekonomian Jepang. Permintaan terhadap produk-produk Jepang berkurang sejak terjadinya bencana atom. Aksi Perdana Menteri Cina Wen Jiabao mencicipi makanan dari wilayah Fukushima di hadapan kamera televisi menjadi sangat berarti. Beijing berjanji akan melonggarkan pembatasan impor makanan Jepang.

Perdana Menteri Cina, Wen Jiabao
Perdana Menteri Cina, Wen JiabaoFoto: AP

"Keputusan saya sendiri untuk datang ke Fukushima. Saya ingin menyampaikan belasungkawa rakyat Cina terhadap warga Jepang. Terutama bagi warga di sekitar Fukushima," jelas Wen.

Seorang lelaki Jepang berhasil menyelamatkan 20 orang pekerjanya yang warga negara Cina, sebelum ia sendiri menjadi korban tsunami. Kisah ini ramai diberitakan di Cina. Di masa sulit, pemulihan hubungan politik ketiga negara mendapat perhatian besar. Itulah mengapa gambar ketiga pemimpin di sebuah gedung olahraga yang dijadikan tempat penampungan darurat para pengungsi memiliki arti penting. Gambar-gambar tersebut mampu memberi kontribusi lebih besar bagi makna rasa saling pengertian dibanding pernyataan bersama ketiga negara.

Peter Kujath/rtr/dpa/Carissa Paramita

Editor: Luky Setyarini