1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bagaimana Kelanjutan Misi Bundeswehr di Afghanistan di bawah Pemerintahan Hitam-Kuning?

5 Oktober 2009

Lebih dari 4.200 tentara Jerman ditempatkan di Afghanistan sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian ISAF. Tak diragukan lagi, pemerintah koalisi CDU/CSU-FDP akan memperpanjang mandat pasukan.

https://p.dw.com/p/Jy2B
Gambar simbol Bundeswehr di Afghanistan

Delapan tahun sejak dimulai, Kanselir Jerman Angela Merkel tetap melihat misi sangat diperlukan. "Misi ini berkontribusi bagi keamanan internaisonal, perdamaian dunia, serta melindungi penduduk Jerman dari kejahatan terorisme internasional. Ini berlaku sejak dimulainya misi, hingga hari ini."

Pandangan ini diamini Partai Demokrat Liberal FDP, mitra koalisi baru Uni Kristen CDU/CSU. Saat masih menjadi oposisi pun dukungan selalu diberikan, kata Ketua FDP Guido Westerwelle, yang kemungkinan besar akan menjadi menteri luar negeri baru Jerman. "Tidak ada satupun rumah sakit dibangun di Afghanistan, tidak ada sumur digali, tidak ada dokter yang memvaksin anak-anak, tidak ada guru yang mengajar, jika saja Jerman tidak mengirim tentara, perempuan dan lelaki, yang dengan jiwa raganya berjuang agar semua keberhasilan pembangunan ini dapat dicapai," demikian alasan Westerwelle.

Yang tidak memuaskan Partai FDP adalah lambatnya kemajuan pelatihan bagi polisi Afghanistan. Pemerintah Jerman pun tidak mengirim cukup pelatih ke Afghanistan. Kekurangan ini akan diatasi dalam konferensi internasional untuk Afghanistan, kata Kanselir Merkel. Bersama Perancis dan Inggris, Merkel mengajukan prakarsa untuk melakukan pertemuan puncak tahun ini juga, yang mana antara lain ditetapkan target waktu bagi pembentukan angkatan bersenjata Afgnistan yang berkualitas.

Masalahnya, masyarakat internasional selalu menetapkan target yang sebagian dipenuhi, tapi sebagian lagi tak ditepati. Karena itu warga Afghanistan sendiri harus berbuat lebih banyak bagi negerinya, tuntut Kanselir Jerman, mengungkapkan ketidaksabarannya. Afghanistan harus menentukan nasibnya sendiri, tandas Merkel.

Terhadap seruan untuk menambah tentara ke Afghanistan, pemerintah Jerman bersikap menahan diri. Dengan menempatkan lebih dari 4.000 tentara, militer Jerman sudah sampai di batas kapasitasnya, begitu argumen Kementrian Pertahanan. Di dalam negeri, faktor yang paling banyak diperdebatkan adalah bahaya bagi tentara Jerman yang semakin sering diserang Taliban.

Kubu oposisi mendatang di parlemen Jerman, tampaknya lebih kritis daripada pemerintah dalam menilai misi di Afganistan. Partai kiri Die Linke menuntut penarikan mundur segera pasukan Jerman. Partai Hijau Die Grüne menilai pemerintah lebih memberi tekanan pada segi militer, dan menuntut lebih banyak dana untuk pembangunan kembali sipil.

Menarik untuk diamati, bagaimana posisi Partai Sosial Demokrat SPD di bawah ketua fraksi yang baru Frank-Walter Steinmeier, kini masih menjabat sebagai menteri luar negeri. Sejauh ini SPD mendukung penuh misi ke Afgahnistan. Jika kini, sebagai oposisi, mereka ingin mengkritik kelalaian misi, maka itu berarti mengkritik kelalaian mereka sendiri.

Nina Werkhäuser/Renata Permadi

Editor: Yuniman Farid