1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bagaimana Masa Depan Paul, Si Gurita Peramal?

13 Juli 2010

Paul, si gurita asal kota Oberhausen, dengan tepat berhasil meramal hasil pertandingan Piala Dunia 2010. Sekarang ia boleh menikmati masa pensiun di Sealife. Tetapi kabarnya Spanyol ingin membeli gurita peramal ini.

https://p.dw.com/p/OHwX
Paul ketika menebak hasil pertandingan final Piala Dunia 2010 antara Belanda dan SpanyolFoto: AP

Antrian panjang di depan pintu masuk merupakan pemandangan yang biasa di pusat atraksi ikan Sealife selama berlangsungnya Piala Dunia 2010. Dan mereka rela menunggu walaupun cuaca sangat panas. Kenapa orang-orang ini tidak pergi ke kolam renang saja di udara panas seperti ini? Jawabannya: Di sini ada Paul dan Paul mempunyai daya tarik besar.

Paul, yang berusia dua setengah tahun, merupakan seekor gurita. Seperti juga gurita lainnya, Paul memiliki delapan lengan, sembilan otak dan tiga jantung. Dengan fakta seperti ini, sepertinya memang bisa dipercaya, bahwa Paul dan juga gurita pada umumnya mempunyai kemampuan meramal. Bukti-bukti awal kemampuan meramal Paul sudah ia tunjukkan dua tahun lalu, dalam Piala Eropa.

Bagaiman Caranya?

Paul suka makan kerang. Ketika Piala Eropa tahun 2008 berlangsung, seseorang menciptakan sebuah metode meramal bagi Paul. Ia meletakkan kerang di dua kotak kaca, yang yang masing-masing ditempeil bendera tim yang bertanding. Lalu Paul boleh memilih mau makan kerang dari kotak yang mana. Tim yang kerangnya dimakan Paul akan menang. Kedengarannya gampang, tetapi sebenarnya tidak semudah itu.

Pada Piala Dunia 2010 lalu, Paul juga kembali meramal dan menebak dan ramalannya selalu benar. Bagaimana cara Paul meramal? Hal ini menjadi pertanyaan dalam beberapa minggu terakhir. Dan ada banyak jawabannya, tetapi tidak semuanya dari ilmuwan.

Warna Favorit atau Penciuman?

Salah satu penjelasannya adalah kombinasi warna. Mungkin Paul si peramal suka warna merah dan kuning. Bendera Spanyol dan Jerman mempunyai dua warna ini. Mungkin karena itu, Paul salah menebak ketika Jerman bermain melawan Spanyol pada final Piala Eropa 2008. Waktu itu Paul meramal Jerman akan menang, padahal akhirnya Spanyol jadi juara Piala Eropa. Tetapi selain itu, Paul tidak pernah membuat kesalahan seperti ini.

Apakah benarnya tebakan-tebakan lainnya juga disebabkan oleh kombinasi warna? Menang bendera Inggris (biru-merah-putih) atau bendera Argentina dan Uruguay (biru-putih) tidak mempunyai kombinasi warna kesukaan Paul. Tetapi kenapa Paul memilih kotak dengan bendera Serbia (biru-merah-putih) dalam pertandingan kualifikasi ke dua dan bukan bendera Jerman?

Mungkin penjelasan kedua bisa membantu: Cumi-cumi mempunyai daya penciuman yang tajam. Bisa saja Paul dengan hidungnya yang tajam selalu memilih kerang yang lebih baik. Walaupun pihak Sealife selalu berkata, bahwa kedua kerang yang diletakkan di kotak kaca berasal dari tempat yang sama dan mempunyai kualitas sama. Tetapi juga sama halnya dengan penjelasan ini, sepertinya aspek kebetulan merupakan faktor besar dalam hasil tebakan Paul.

Bodyguard bagi Si Gurita

Terlepas dari spekulasi-spekulasi ini, Paul tetap menjadi terkenal di seluruh dunia. Dan seperti setiap bintang, Paul tidak hanya mempunyai penggemar. Di internet sudah banyak ancaman yang ditujukan kepada gurita peramal ini, baik dari Jerman, maupun dari para suporter tim Belanda yang kecewa. Ada banyak resep memasak cumi-cumi yang tersebar di internet dan juga foto-foto masakan cumi-cumi. Di situs video YouTube terdapat juga video-video yang menunjukkan adegan-adegan brutal di restoran, seperti misalanya, seekor gurita dilempar hidup-hidup ke dalam panci berisi air panas. Tetapi semua ini tidak terjadi kenyataan. Sealife melakukan pengamanan ketat terhadap Paul dan serangan semacam itu bisa dihindarkan.

Pensiun

Kontroversi mengenai Paul si gurita mulai mereda setelah Piala Dunia usai. Ini bagus untuk Paul, karena ia perlu istirahat. Umur Paul sudah dua setengah tahun dan ini merupakan umur yang reratif tua bagi seekor gurita. Dengan kata lain, Paul kini memasuki masa tuanya. Karena itu Sealife ingin agar Paul dapat menikmati sisa hidupnya dengan baik dan tenang.

Tetapi sebaliknya, para penggemar Paul belum ingin dia berhenti meramal. Setiap harinya, ratusan surat dengan berbagai pertanyaan sampai ke Sealife. Pertanyaannya antara lain, apakah koalisi Angela Merkel akan tetap bertahan? Atau Apakah saya tahun ini akan mendapat nilai buruk di pelajaran Matematik? Pertanyaan-pertanyaan ini memang terdengar menggelikan, tetapi menurut penjelasan ilmiah, ini tidak bias dijawab oleh Paul.

Spanyol Tidak Dapat Apa-apa

Niat pihak Sealife untuk mengpensiunkan Paul tidak akan berubah, walaupun Spanyol memberikan tawaran besar. Sebuah desa di Spanyol telah mengumpulkan uang dan ingin membeli Paul dengan harga 30 ribu Euro atau sekitar 350 juta Rupiah. Ia juga diminta tampil di Spanyol. Tetapi bukan sebagai peramal, namun sebagai sebuah maskot di sebuah festival gastronomi. Pusat atraksi festival ini adalah makanan yang dibuat dari cumi-cumi. Ironis sebenarnya.

Tetapi para Sealife di Oberhausen tetap tidak tergoda dengan tawaran semacam itu. Paul akan tetap tinggal di Oberhausen dan satu hal jelas: hidup gurita ini tidak akan berakhir di penggorengan.

Silke Wünsch/Anggatira Gollmer

Editor: Yuniman Farid