1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

051109 Irak D Engagement

6 November 2009

Jerman ingin melakukan lebih banyak investasi di Irak. Negara ini memang punya potensi. Hampir sepertiga simpanan minyak bumi dunia ada di Irak. Tapi hambatan utama adalah masalah keamanan.

https://p.dw.com/p/KQGc
Irak salahh satu negara terkaya minyakFoto: AP

Situasi keamanan di Irak sangat buruk. Situasi perekonomian di Jerman sedang dibebani krisis ekonomi terberat pasca Perang Dunia ke 2. Lalu bagaimana kedua negara yang sedang menghadapi krisis berat ini bisa bekerjasama dengan optimal? Ada perkembangan yang tidak diduga. Ternyata ekspor Jerman ke Irak pada enam bulan pertama tahun 2009 ini tidak turun, melainkan menunjukkan kenaikan yang cukup mencolok. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, ekspor Jerman pada paruh pertama tahun 2009 naik lebih dari 96 persen. Padahal pada tahun-tahun sebelumnya, ekspor Jerman ke Irak terus turun.

Tahun 2009 ini, bisnis membaik. Perusahaan Jerman misalnya mengirim 30.000 ton rel kereta api untuk perbaikan jaringan lalu lintas kereta api di Bagdad. Proyek jaringan kereta api, dulu menjadi simbol kerjasama Jerman Irak. Tahun 1900-an, perusahaan Jerman mulai membangun jaringan kereta api Turki-Irak yang dikenal sebagai Kereta Api Bagdad. Ini juga yang diingatkan Menteri Ekonomi Rainer Brüderle ketika membuka Forum Ekonomi Jerman-Irak di Berlin.

Volume dagang Jerman-Irak di tahun 80-an pernah mencapai nilai 4 miliar Euro. Dibandingkan dengan masa lalu, volume dagang sekarang sangat kecil, tahun 2008 hanya senilai 300 juta Euro. Jadi banyak hal yang masih bisa dilakukan. Tapi memang ada kekhawatiran tentang situasi keamanan, dikatakan kkoordinator Timur Tengah dari Asosiasi industri Jerman, Steffen Behm.

Untuk mendukung pembangunan kembali di Irak, pemerintah Jerman sudah menghapus hutang Irak kepada Jerman senilai 5,4 miliar Euro. Kalangan ekonomi Jerman ingin jaminan hukum yang lebih baik di Irak. Untuk menarik para investor, pemerintah Irak dan Jerman sudah menyiapkan perjanjian kerjasama tentang perlindungan hukum bagi perusahaan-perusahaan Jerman. Naskah perjanjian itu sudah selesai dan siap ditandatangani di Bagdad.

Di ajang Forum Ekonomi Jerman-Irak di Berlin, wakil-wakil dunia usaha Jerman mendapat kesempatan untuk bertemu langsung dengan kalangan pemerintahan dan bisnis dari Irak. Banyak hal yang bisa dibicarakan, bukan hanya soal kontrak kerja. Sebab untuk merintis usaha, perlu dilakukan pendekatan pribadi lebih dulu. Ini yang penting jika ingin menjalin bisnis di Irak. Wakil perusahaan Jerman ABB asal Libanon, Mohamad Chokr, menjelaskan, kalau mau menjalin bisnis, jangan langsung berbicara tentang rincian kerja dan kontrak.

Pada Forum Ekonomi Jerman-Irak, hadir lebih dari 50 pengusaha dari Irak. Selain kalangan bisnis, hadir juga wakil-wakil pemerintahan Irak. Delegasi resmi Irak dipimpin oleh Menteri Industri dan Sumber Daya Fawzi Al-Hariri.

Richard Fuchs/Hendra Pasuhuk

Editor: Yuniman Farid